Palu, Sulteng (ANTARA) - Mempersiapkan siswa SMK agar siap menghadapi dunia industri menjadi tantangan tersendiri. Untuk menjawab tantangan ini, CV Anugerah Perdana, Main Dealer Honda di Sulawesi Tengah, bersama Astra Honda Motor (AHM) menggelar program pembekalan bagi siswa SMK binaan AHM. Program ini bertujuan membekali mereka dengan keterampilan teknis dan non-teknis sebelum memasuki dunia kerja.
Kegiatan ini diikuti oleh siswa jurusan Teknik Sepeda Motor (TSM) yang akan menjalani Praktik Kerja Industri (Prakerin) di AHASS atau bengkel resmi Honda di berbagai wilayah Sulawesi Tengah. Sebagai langkah strategis, pembekalan ini dirancang untuk memberikan wawasan dan pengalaman nyata kepada siswa agar mereka dapat beradaptasi dengan baik selama masa magang.
Pembekalan Siswa Prakerin: Mempersiapkan Talenta Muda di Industri Otomotif
Siswa SMK binaan Astra Honda Motor (AHM) yang akan menjalani Praktik Kerja Industri (Prakerin) dibekali keterampilan teknis dan profesionalisme sebelum terjun ke dunia kerja. Mereka diperkenalkan dengan budaya kerja Honda, standar operasional di AHASS, serta pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
Di sisi teknis, pembekalan ini mencakup pemahaman teknologi terbaru Honda seperti PGM-FI dan eSP, serta praktik servis dan Troubleshooting sesuai standar industri. Tak hanya itu, siswa juga dilatih soft skills seperti komunikasi, kerja tim, dan profesionalisme.
Sebagai penutup, sesi simulasi dan evaluasi praktik memastikan kesiapan siswa sebelum ditempatkan di AHASS dan bengkel rekanan Honda. Dengan pelatihan ini, diharapkan mereka mampu beradaptasi dan memberikan kontribusi nyata selama masa magang.
Komitmen Anugerah Perdana dalam Pengembangan SDM Otomotif
Sebagai Main Dealer Honda yang aktif membina tenaga kerja otomotif di Sulawesi Tengah, Anugerah Perdana berkomitmen untuk terus mendukung dunia pendidikan vokasi. Pimpinan CV Anugerah Perdana, Tommy Soemitro, menyatakan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya perusahaan dalam mencetak tenaga kerja otomotif yang siap bersaing di industri modern.
"Pembekalan ini bukan hanya tentang keterampilan teknis, tetapi juga membangun karakter dan kesiapan mental siswa untuk memasuki dunia industri yang kompetitif. Kami ingin mereka tidak hanya mahir dalam praktik, tetapi juga memahami etos kerja dan profesionalisme yang akan menjadi bekal utama dalam karier mereka di masa depan," ujar Tommy Soemitro.
Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat sinergi antara dunia pendidikan dan industri. Dengan adanya pelatihan dan pengalaman nyata di lapangan, diharapkan para siswa semakin siap menghadapi tantangan dunia kerja setelah menyelesaikan pendidikan mereka.