Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menutup dua tambang pasir dan batuan di wilayah Kota Palu dan Kabupaten Sigi.
“Saya melanjutkan surat Gubernur sebelumnya yang menghentikan sementara. Maka hari ini saya nyatakan penghentian permanen,” kata Gubernur Sulteng Anwar Hafid di Kelurahan Tipo, Kota Palu, Selasa.
Dia menegaskan surat sebelumnya yang hanya bersifat penghentian sementara terhadap dua perusahaan tambang, PT Bumi Alpa Mandiri dan PT Tambang Watu Kalora, resmi ia tingkatkan menjadi penghentian permanen.
“Saya bukan karena mencari popularitas, tapi ini adalah demi tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh daerah dan negara kepada saya. Dan keputusan yang saya ambil hari ini, mohon maaf, bukan karena takut dengan demo, bukan. Tapi demi kebaikan daerah ini,” katanya menegaskan.
Saat menutup tambang itu, Gubernur didampingi Ketua DPRD Sulteng Arus Abdul Karim, Bupati Sigi Moh Rizal Intjenae, Sekretaris Kota Palu Irmayanti.
Ia menyampaikan bahwa selama menjabat sebagai Gubernur, dirinya akan memoratorium semua perizinan tambang yang berada di atas wilayah permukiman rakyat.
"Insya Allah selama saya jadi gubernur, tidak akan ada lagi izin yang keluar di atas permukiman," katanya menegaskan.
Keputusan itu disampaikan saat mengunjungi masa aksi damai ratusan warga di Kelurahan Tipo.
Korlap aksi damai yang juga Ketua Aliansi Pemuda dan Lingkungan Tipo Faizal, menyampaikan apresiasi dan rasa haru. Ia menegaskan bahwa aksi itu bukan hanya soal menolak tambang, tetapi menyatukan dua lembaga adat dari Ulujadi di Kota Palu dan Kinovaro Kabupaten Sigi.
"Ini untuk penyelamatan kawasan Gunung Kinovaro dan pegunungan sekitar yang menjadi paru-paru wilayah Palu dan Sigi," katanya menegaskan.