Sulteng kembangkan budi daya udang vaname

id Gubernur Sulteng ,Pemprov Sulteng ,Pengembangan sektor perikanan,Budidaya tambak udang ,Sulteng

Sulteng kembangkan budi daya udang vaname

Gubernur Sulteng Anwar Hafid. ANTARA/HO-Pemprov Sulteng

Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) mengupayakan untuk mengembangkan sektor kelautan dan perikanan, khususnya budi daya udang vaname sebagai penggerak ekonomi berbasis potensi lokal.

"Potensi laut kami sangat besar. Jika dimanfaatkan secara maksimal, ini bisa menjadi jalan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Gubernur Sulteng Anwar Hafid dalam keterangannya di Palu, Rabu.

Ia mengatakan dalam upaya mempercepat pengembangan sektor tersebut, Pemprov Sulteng akan membentuk Satgas Berani Tangkap Banyak.

Hal tersebut juga telah dibahas dalam rapat pembahasan peluang investasi di sektor kelautan dan perikanan di Sulteng.

Dia menyebut satuan tugas khusus tersebut bertujuan untuk mempercepat realisasi investasi di bidang sektor kelautan dan perikanan, khususnya budi daya udang vaname.

Satgas ini, kata dia, bertugas mengawal dan mempercepat proses investasi, serta memastikan terjalinnya sinergi antara pemerintah, investor, pelaku usaha lokal, dan masyarakat.

Ia menyampaikan bahwa Berani Tangkap Banyak merupakan satu dari program Sembilan Berani yang bertujuan untuk meningkatkan hasil perikanan di Sulteng.

Gubernur juga mendorong penyusunan blueprint investasi tambak udang yang komprehensif, sebagai peta jalan pengembangan sektor budidaya perikanan berkelanjutan di Sulteng.

Meski demikian, ia mengakui masih adanya sejumlah tantangan, salah satunya ketiadaan industri pakan perikanan di wilayah ini.

“Saat ini kita belum memiliki industri pakan sendiri. Ini menjadi hambatan dalam membangun ekosistem budi daya yang kuat," ujarnya.

Untuk itu, ia menambahkan bahwa Pemprov Sulteng juga membuka peluang bagi investor yang ingin membangun industri pakan di Sulteng.

Pewarta :
Editor : Andilala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.