Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mengingatkan masyarakat tentang potensi kenaikan tiga jenis penyakit menular, yakni Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS), Tuberkulosis, dan Malaria (ATM).
“Tiga penyakit itu masih menjadi tantangan kesehatan di Sulteng,” kata Wakil Gubernur Sulteng Reny A Lamadjido di Palu, Senin.
Dia menjelaskan dari 13 kabupaten/kota di Sulteng, saat ini delapan daerah telah dinyatakan mencapai status eliminasi malaria, sedangkan lima kabupaten yang belum mencapai eliminasi, yakni Banggai Kepulauan, Donggala, Tojo Unauna, Morowali, dan Morowali Utara.
“Daerah ini terus kita dorong untuk melakukan percepatan eliminasi," ujarnya.
Data Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan setempat, AIDS pada 2023 tercatat 696 kasus, pada 2024 tercatat 702 kasus, dan Januari hingga Mei 2025 tercatat 336 kasus.
“Ini cukup banyak, yang lebih sadis lagi penderita yang meninggal, pada tahun 2023 sebanyak 157 kasus, tahun 2024 sebanyak 73 kasus, dan tahun 2025 sebanyak 28 kasus,” ujarnya.
Ia mengatakan saat ini kasus HIV/AIDS sudah cukup memprihatinkan karena setiap tahun penderita AIDS meningkat.
Selain itu, penyakit Tuberkulosis di Sulteng juga meningkat setiap tahun. Data penderita TBC pada 2023 tercatat 7.963 kasus dan meninggal dunia 23 penderita, pada 2024 tercatat 8.272 kasus dan meninggal 30 penderita, sedangkan pada Januari hingga Mei 2025 tercatat 4.085 kasus dengan 16 penderita meninggal dunia.
Dia mengatakan hal itu saat membuka Lokakarya Petunjuk Teknis Integrasi dan Kebijakan Nasional Terkait AIDS Tuberkolis Malaria (ATM) di Kota Palu.
Dia berharap, kegiatan itu dapat meningkatkan pemahaman, kesadaran, dan komitmen berbagai pihak terkait, dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit, serta tersusun rencana aksi yang jelas dan terarah di tingkat kabupaten/kota.