Donggala, Sulteng (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tengah dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Donggala melakukan transformasi transaksi untuk biaya angkut penumpang pada transportasi bus Trans Donggala menggunakan fitur Kode Respons Cepat Standar Indonesia (QRIS) TAP.
"Pembayaran non tunai pada moda transportasi merupakan kolaborasi BI dan Pemkab Donggala untuk memudahkan masyarakat bertransaksi secara cepat," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sulawesi Tengah Rony Hartawan pada peluncuran QRIS TAP bus Trans Donggala di Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng), Kamis.
Ia mengatakan QRIS TAP merupakan fitur terbaru dikeluarkan BI, di mana penggunaannya cukup menempelkan gawai atau kartu khusus ke alat yang sudah terpasang di bus Trans Donggala.
Metode pembayaran digital tersebut memanfaatkan teknologi Near Field Communication (NFC) atau teknologi nirkabel jarak pendek untuk memproses transaksi QRIS.
"Kami juga menggandeng sejumlah perbankan seperti BNI, Mandiri, BRI dan Bank Central Asia (BCA) dalam menunjang kelancaran transaksi digital khusus transportasi bus Trans Donggala," ujar dia.
Menurut dia, Donggala salah satu daerah di Sulteng yang mampu melakukan inovasi dalam mengimplementasikan fitur baru dari QRIS.
"Tidak ada batasan, semua 'mobile banking' perbankan bisa digunakan bertransaksi," ujar Rony.

Sementara itu, Bupati Donggala Vera Elena Laruni mengatakan sektor transportasi publik menjadi motor penggerak dalam menunjang kelancaran konektivitas dan pelayanan umum masyarakat, dengan beragam aktivitas yang dilakukan setiap hari, termasuk menunjang aktivitas ekonomi.
Layanan transportasi umum yang dilakukan Pemkab Donggala merupakan bentuk tanggung jawab dalam menyediakan layanan transportasi masal yang ramah, aman, nyaman dan murah.
"Bus Trans Donggala melayani melayani rute Donggala-Palu, yang mana tarif moda transportasi itu Rp5 ribu sekali naik menuju Kota Palu, begitu pun sebaliknya," katanya.
Pemkab Donggala memiliki lima unit bus Trans Donggala, di mana empat unit digunakan melayani angkutan penumpang dan satu unit lainnya cadangan.
"Sejak diluncurkan pada Desember 2024, masyarakat antusias memanfaatkan layanan bus Trans Donggala, selain itu banyak pegawai kami juga berasal dari Kota Palu, ini juga sangat membantu mempercepat akses mereka ke kantor," katanya.
