Palu (ANTARA) - Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror mengajak mantan anggota Jamaah Islamiyah (JI), untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Mari kita buktikan, bahwa Indonesia adalah rumah besar kita bersama, yang akan kuat apabila kita saling menjaga, saling menghormati, dan bekerja sama," kata Kepala Satuan Tugas Wilayah (Kasatgaswil) Densus 88 AT Sulawesi Tengah Kombes Pol. Januario Jose Morais di Palu, Sabtu.
Penegasan itu disampaikan saat membuka kegiatan dialog bertema transformasi ideologi jalan menuju wasathiyah, membangun kesadaran ideologi sehat dan moderat. Kegiatan itu diikuti puluhan mantan anggota JI, dengan menghadirkan Para Wijayanto, sebagai mantan pemimpin (Amir) JI terlama, rentang tahun 2008 hingga 2019.
"Dialog ini untuk meneguhkan semangat kebangsaan, dimana perbedaan masa lalu tidak boleh memisahkan kita. Melainkan menjadi pelajaran untuk memperkuat persaudaraan," kata Januario.
Dia berharap semua pihak dapat terlibat aktif, bersama-sama untuk mengisi kemerdekaan Indonesia. Sehingga bangsa Indonesia menjadi maju dan bermartabat.
"Saya mengajak kita semua, untuk bersama-sama mematuhi hukum yang berlaku di NKRI," pesannya.
Selain dialog, kegiatan itu juga menjadi wadah sosialisasi program Rumah Wasathiyah yang dilakukan mantan Panglima Militer JI Khoirul Anam alias Bravo. Rumah Wasathiyah merupakan gerakan transformasi ideologi berbasis keilmuan, menyampaikan dakwah moderat yang menyerukan transformasi ideologi, dari jalan ekstrem menuju kembali setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
