BNPT Lakukan Program Deradikalisasi Di Sulteng

id bnpt

BNPT Lakukan Program Deradikalisasi Di Sulteng

Badan Nasional Penanggulangan Teroris (antaranews)

Palu,  (antarasulteng.com) - Direktur Deradikalisasi Badan Nasional Pencegahan Terorisme (BNPT) Irfan Idris menyatakan ada sejumlah program deradikalisasi yang dilakukan di Provinsi Sulawesi Tengah, khususnya di Kabupaten Poso.

"Saat ini ada dua narapidana yang sedang dibina dalam lembaga pemasyarakatan," kata Irfan Idris, saat didaulat sebagai narasumber pada kegiatan literasi media kerjasama antara Forum Komunikasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulteng dan Badan Nasional Pencegahan Terorisme (BNPT) di Kota Palu, Kamis.

Selain itu kata dia, ada sekitar 143 orang di Sulteng yang masuk dalam program pembinaan terkait wawasan keagamaaan, kebangsaan dan kewirasusahaan. Program lainnya yakni kunjugan media massa serta jurnalisme damai.

Irfan menjelaskan secara nasional dalam program deradikalisasi, saat ini sebanyak 30 mantan teroris dari seluruh Indonesia, sedang dikumpulkan di Jakarta, untuk dilatih sebagai pembicara dan pemberi kesaksian, bahwa hal-hal yang berhubungan dengan terorisme sangat tidak layak ada di Indonesia.

Salah satunya mantan teroris Poso, Hasanuddin, yang divonis 20 tahun penjara, namun sudah bebas,"ungkap Irfan.

Bagi Irfan, masyarakat saat ini harus diberikan pencerahan, karena kebijakan BNPT ada dua bagian yakni deradikalisasi dan kontra radikalisasi.

Untuk kontra radikalisasi yang dilakukan yakni kontra narasi, kontra propaganda dan kontra ideologi.

"Media bisa menggunakan kontra narasi, dengan menulis dan memperbanyak tulisan, untuk mencerdaskan masyarakat,"harap Irfan.

BNPT kata Irfan merupakan badan sipil negara non kementerian bertanggungjawab kepada presiden, yang dibentuk sejak tahun 2010 lalu.

Dalam kegiatan itu, sejumlah narasumber dihadirkan diantaranya Direktur Deradikalisasi BNPT Irfan Idris, perwakilan Dewan Pers bidang hukum Jimmy Silalahi, anggota Majelis Etik Aliansi Jurnalis Independent Willy Pramudya, Praktisi Media sekaligus wartawan senior Sulteng Tasrif Siara. (skd)