Faperta Untad Palu latih petani sayuran di Poso dengan metode smart farming

id Universitas Tadulako,Faperta Untad,Smart Farming,Petani Sayuran,Pengabdian Kepada Masyarakat

Faperta Untad Palu latih petani sayuran di Poso dengan metode smart farming

Sosialisasi dan pelatihan menggunakan metode pertanian cerdas (smart farming) di Desa Alitupu, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, September 2025. (ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi)

Palu (ANTARA) - Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Tadulako (Untad) Palu melatih petani sayuran di Kabupaten Poso dengan menggunakan metode pertanian cerdas (smart farming).

“Pelatihan ini bertujuan meningkatkan ketahanan pangan lokal melalui inovasi budidaya sayuran organik berbasis teknologi,” kata Ketua Tim Jusriadi di Palu, Senin.

Pelatihan petani cerdas smart farming yang menjadi bagian dalam Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) itu dilaksanakan bersama dua akademisi lainnya yakni Desi Wahyuni Arsih dan Asgar Taiyeb. Program itu dilaksanakan di Desa Alitupu, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

“Kami memperkenalkan penggunaan alat soil analyzer dan soil moisture meter,” ujar dia.

Lanjut ia mengatakan, alat itu membantu petani memantau kondisi tanah, termasuk pH, suhu, kelembaban, serta kebutuhan air tanaman. Dengan teknologi itu, petani bisa mengetahui kapan tanaman membutuhkan air dan pupuk yang sesuai.

Kata dia, dalam praktik lapangan, hasil pengukuran menunjukkan bahwa lahan kelompok tani mengalami kekurangan nitrogen serta kelembaban rendah. Hal itu menjadi dasar bagi petani untuk menyesuaikan pola pemupukan dan penyiraman.

Pelatihan itu dilaksanakan di lahan kelompok tani SIPAMASE-MASE, dengan ketua Arifuddin, diikuti oleh 20 petani anggota. Kelompok itu menanam berbagai komoditi sayuran seperti kol, kubis, bawang daun, seledri, kentang, tomat, cabai, dan bawang merah. Namun, metode yang digunakan masih konvensional dengan ketergantungan tinggi pada pupuk anorganik dan pestisida.

"Selama ini, kami hanya menebak kebutuhan tanah, sekarang kami bisa melihat data langsung," kata Arifuddin.

Ia mengatakan sebagian besar menyatakan kesediaan untuk menerapkan teknologi tersebut secara berkelanjutan. Pelatihan itu menjadi bukti bahwa penerapan teknologi tepat guna mampu mendorong modernisasi pertanian, bahkan di daerah terpencil seperti Kecamatan Lore Utara.

Pada akhir kegiatan, tim pengabdian masyarakat Universitas Tadulako menyampaikan terima kasih kepada Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi yang telah mendukung pendanaan program itu.

“Inovasi ini dapat meningkatkan hasil pertanian sekaligus memperkuat ketahanan pangan lokal di Kabupaten Poso,” katanya, mengharapakan.

Pewarta :
Editor : Andilala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.