Produksi cabai rawit Sulteng surplus 4.909 ton

id Cabai rawit, surplus, petani pertanian, Nelson Metubun, Sulteng, pemprov sulteng,Pangan

Produksi cabai rawit Sulteng surplus 4.909 ton

Dok- Petani memanen cabai rawit di Desa Porame, Sigi, Sulawesi Tengah. (ANTARA/Basri Marzuki)

Palu (ANTARA) - Pemerintah Sulawesi Tengah (Sulteng) mengatakan produksi komoditas cabai rawit di provinsi itu mengalami surplus 4.909 ton hingga September 2025

"Jumlah produksi cabai rawit Sulteng 13.166 ton, sedang jumlah kebutuhan konsumsi dalam daerah terpenuhi dengan angka rata-rata per tahun 8.257 ton, sehingga masih ada kelebihan atau surplus produksi 4.909 ton," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sulawesi Tengah Nelson Metubun di Palu, Senin.

Ia optimistis produksi cabai rawit Sulteng dapat melampaui produksi 2024 sebanyak 16.201 ton dengan surplus saat itu 9.364 ton, di sisa waktu tiga bulan ke depan, karena petani setempat terus digenjot meningkatkan jumlah panen, termasuk kualitas produksi.

Ia mengatakan, salah satu intervensi yang dilakukan pemerintah daerah (pemda) kepada petani yakni memberikan bantuan bibit cabai.

"Kalau dilihat rata-rata kebutuhan masyarakat terhadap cabai sebanyak 8.257 ton, itu artinya minat masyarakat cukup tinggi mengonsumsi komoditas tersebut," ujarnya.

Ia juga meminta masyarakat manfaatkan pekarangan rumah menanam cabai, untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Selain itu bisa turut mengendalikan harga cabai rawit, karena cabai salah satu penyumbang inflasi daerah dari sektor pertanian.

Pihaknya juga mengapresiasi petani, karena hingga saat ini mereka tetap konsisten dalam menjaga produksi dan produktivitas tanaman, yang mana hasil panen tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam daerah, tetapi juga membantu memenuhi kebutuhan daerah lainnya yang mengalami kekurangan pasokan.

"Dengan begitu pendapatan petani bisa meningkat. Rata-rata harga cabai rawat di pasaran saat ini kisaran Rp30 ribu hingga Rp35 ribu per kilogram," ucapnya.

Ia menambahkan selain cabai rawit , cabai besar juga mengalami surplus 2.124 ton dari jumlah produksi 4.609 ton dengan rata-rata konsumsi masyarakat 2.484 ton.



Pewarta :
Editor : Andilala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.