Sulteng perkuat sinergi multipihak tingkatkan kompetensi SDM

id Pemprov Sulteng ,Penguatan kompetensi SDM,Sulawesi Tengah ,Lemhanas RI

Sulteng perkuat sinergi multipihak tingkatkan kompetensi SDM

Pemprov Sulteng dan Lemhanas RI serta instansi terkait melaksanakan egiatan diskusi kajian jangka pendek bertema “Peningkatan Kompetensi SDM Unggul melalui Kolaborasi Multipihak di Era Digital”. ANTARA/HO-Humas Pemprov Sulteng

Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) memperkuat sinergi dan kolaborasi multipihak dalam meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) unggul di era digital.

“Kegiatan ini merupakan kesempatan berharga bagi kami untuk berbagi pandangan, memperdalam pengetahuan, serta merumuskan langkah strategis bagi kemajuan daerah di era digital,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Sulteng Novalina di Palu, Jumat.

Ia menyampaikan hal tersebut pada kegiatan diskusi kajian jangka pendek bersama Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI bertema “Peningkatan Kompetensi SDM Unggul melalui Kolaborasi Multipihak di Era Digital”.

Ia mengatakan bahwa tema yang diangkat bukan hanya relevan, tetapi krusial. Menurut dia, daya saing daerah di era digital tidak lagi hanya bertumpu pada potensi sumber daya alam, tetapi pada kualitas manusia yang mengelola sumber daya tersebut.

Novalina mengatakan Sulawesi Tengah mempunyai potensi besar baik sumber daya alam, posisi strategis di kawasan timur Indonesia, maupun modal sosial dan budaya, namun tantangan pembangunan masih perlu diatasi.

Lebih lanjut, kata dia, Sulawesi Tengah kini berada pada fase transformasi ekonomi melalui hilirisasi industri, khususnya nikel dan turunannya.

“Kondisi ini membuka peluang besar penciptaan lapangan kerja, tetapi juga menuntut peningkatan kompetensi SDM agar mampu bersaing dalam industri berbasis teknologi dan standar global,” ujarnya.

Olehnya itu, ia menegaskan bahwa penguatan SDM aparatur pemerintah, termasuk melalui asesmen talenta untuk mendukung program 9 Berani, serta peningkatan kompetensi masyarakat merupakan kebutuhan mendesak agar masyarakat lokal dapat menjadi pelaku utama pembangunan, bukan sekadar penonton.

“Birokrasi harus menjadi role model transformasi cepat, adaptif, berbasis data, dengan pelayanan publik digital yang mudah diakses, serta kebijakan yang inovatif dan akuntabel,” katanya.

Hal tersebut, kata dia, sejalan dengan arah pembangunan dalam RPJMD Sulawesi Tengah 2025–2029 dengan visi “Berani Mewujudkan Sulawesi Tengah sebagai Wilayah Pertanian dan Industri yang Maju dan Berkelanjutan.”

Selain itu, untuk memperkuat kerja pembangunan, Pemprov Sulteng telah menetapkan 9 Program Berani sebagai platform prioritas, mulai dari Berani Cerdas, Berani Sehat, Berani Makmur hingga Berani Berintegritas.

Novalina juga menyampaikan terkait agenda terobosan pengembangan SDM aparatur melalui Corporate University Sulawesi Tengah, yang sementara dikembangkan oleh Badan Pengembangan SDM Provinsi.

Ia menjelaskan model ini dirancang sebagai ekosistem pembelajaran berkelanjutan yang melibatkan multipihak seperti akademisi, industri, komunitas profesional, dan lembaga nasional untuk mencetak ASN yang adaptif, inovatif, serta mampu menjadi penggerak transformasi layanan publik dan pembangunan daerah.

Karena itu, ia menekankan bahwa kolaborasi multipihak menjadi fondasi keberhasilan percepatan peningkatan kompetensi SDM daerah.

“Jika kolaborasi multipihak kita kuat, Sulawesi Tengah tidak hanya kaya sumber daya alam, tetapi juga kaya talenta, inovasi, dan ketahanan sosial,” ujarnya.

Pewarta :
Editor : Andilala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.