Jakarta, (Antaranews Sulteng) - Nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka menguat 0,19 persen menjadi Rp14.517, Rabu, begitu juga dengan kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang menunjukkan apresiasi 0,18 persen menjadi Rp14.515.
Namun hingga pukul 10.30 WIB, rupiah mulai terkoreksi, meskipun masih menguat jika dibandingkan perdagangan Selasa (24/7), di pasar spot, satu dolar AS setara dengan Rp14.525.
Menurut Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada di Jakarta, nilai tukar rupiah pada Rabu ini masih berpotensi mendapat tekanan dari dinamika pergerakan mata uang global. Depresiasi pada Euro dan keberlanjutan devaluasi Yuan China akan menjadi sentimen negatif bagi mata uang Garuda.
Euro melemah imbas kecemasan petinggi Uni Eropa terkait ancaman pengenaan tarif impor atau bea masuk oleh Amerika Serikat.
Di sisi internal, reaktivasi Sertifikat Bank Indonesia pada Senin lalu, belum banyak membantu menguatkan rupiah. SBI baru bisa menyerap modal asing setelah tujuh hari masa tunggu (holding period) oleh perbankan sebagai pembeli di pasar perdana selesai atau berarti pekan depan.
Rupiah kembali menembus level Rp14.500 setelah melemah pada akhir perdagangan kemarin, Selasa (24/7).
Meski dolar AS sempat tertekan dalam beberapa hari terakhir, rupiah mesti tetap waspada dengan potensi penguatan kembali "Greenback", Rabu ini. Rupiah bisa kembali bertenaga jika diberikan sentimen positif dari domestik.
Berita Terkait
Sosialisasi keaslian uang rupiah
Jumat, 26 April 2024 23:56 Wib
Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI-Rate
Kamis, 25 April 2024 9:50 Wib
Kurs rupiah pada Kamis rebound karena aksi profit taking
Kamis, 18 April 2024 9:38 Wib
Ekonom: Pemerintah jaga pertumbuhan ekonomi dukung stabilitas rupiah
Selasa, 16 April 2024 10:50 Wib
Layanan bersama penukaran uang di Palu
Selasa, 2 April 2024 19:23 Wib
Bank Indonesia libatkan 13 perbankan layani penukaran uang di Sulteng
Selasa, 2 April 2024 12:25 Wib
Bank Indonesia: Realisasi layanan penukaran rupiah capai Rp75 triliun
Kamis, 28 Maret 2024 11:40 Wib
Rupiah turun karena data pesanan barang tahan lama AS yang lebih baik
Rabu, 27 Maret 2024 9:52 Wib