Harga beras di Palu kembali normal

id bulog sulteng,harga beras,palu

Harga beras di Palu kembali normal

Seorang pedagang menjua beras eks Bulog yang didistibusikan Bulog untuk mengendalikan harga beras di Sulteng

Palu (Antaranews Sulteng) - Berdasarkan hasil pemantauan tim harga dasar dan analisa pasar Bulog Sulawesi Tengah, harga beras di tingkat pengecer yang sempat naik akibat bencana alam di Kota Palu, Donggala dan Sigi, kini sudah kembali normal.

Kepala Perum Bulog Sulteng, Khozin yang dihubungi di Palu, Rabu, membenarkan harga bahan pangan utama itu sempat naik pascabencana karena stok yang beras menipis akibat kurangnya pasokan dari sentra-sentra produksi.

Namun dalam beberapa hari ini, harga beras sudah kembali turun setelah pasokan beras dari produsen ke pasar-pasar tradisional, termasuk di Kota Palu, semakin lancar.

Ia mengatakan bahwa beras yang dijual para pedagang di Kota Palu, bukan hanya produksi petani lokal, tetapi juga didatangkan para pedagang dari provinsi tetangga?yakni Sulsel, yang merupakan daerah surplus beras terbesar di kawasan timur Indonesia.

Baca juga: Stabilkan harga beras, Bulog Poso jual beras keliling
Baca juga: Harga beras di Palu masih dibawah het


Menurut dia, saat gempabumi dan tsunami menghajar tiga daerah di Sulteng tersebut, suplai beras dan kebutuhan pokok lainnya dari berbagai sentra produksi di dalam maupun luar wilayah Sulteng ke Kota Palu sempat terhenti cukup lama.

"Ini yang memicu kenaikan harga beras di pasaran setempat," ujarnya.

Meski harga sudah turun dan normal, Bulog tetap melaksanakan operasi pasar (OP) untuk mencegah kenaikan.

Guna menjaga kelancaran distribusi barang dan harga berbagai jenis kebutuhan masyarakat di pasaran, pemerintah provinsi melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan telah menggelar rapat koordinasi dengan para distributor dan pelaku usaha mikro.

Rapat dimaksudkan untuk menjaga agar pendistribusian kebutuhan pokok dan komoditi strategis lainnya berjalan lancar guna mempercepat proses pemulihan ekonomi setelah terpuruk akibat gempabumi dan tsunami yang terjadi pada 28 Sepember 2018.
 
Asisten Perekonomian Pemprov Sulteng Bunga Elim Soba (kedua kiri), Kepala Bank Indonesia Palu Miyono (kiri) dan Kepala Bulog Sulteng Khozin saat meninjau operasi pasar beras Bulog Sulteng di Palu beberapa waktu lalu.(Foto Antara/Anas Massa)