Harga beras di Palu masih dibawah het

id beras, pasar, masomba

Harga beras di Palu masih dibawah het

Cecep (51),menata beras dagangannya di Pasar Masomba, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (9/5). (ANTARA Sulteng/Basri Marzuki)

Justru, kata dia, harga beras jenis medium dan premium jauh dibawah HET.
Palu, 8/5 (Antara) - Harga beras di tingkat pengecer di dua pasar induk tradisional di Kota Palu hingga kini masih dibawah harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi Kementerian Perdagangan dengan Tim Terpadu Pengendalian Inflansi Daerah (TPID) di Pasar Manonda dan Masomba Palu, pekan kemarin, harga beras medium maupun premium dijual pedagang rata-rata dibawah HET.

"Saya termasuk salah seorang dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang ikut dalam monitoring dan evaluasi itu," kata Rudi Zulkarnaen, Kepala Seksi Perlindungan Konsumen dan Tata Niaga Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulteng di Palu, Selasa.

Ia mengatakan tidak benar jika harga beras di pasaran setempat naik hingga melebihi HET yang ditetapkan pemerintah.

Justru, kata dia, harga beras jenis medium dan premium jauh dibawah HET.

Beras medium yang digelontorkan Perum Bulog di dua pasar tradisioal di Kota Palu dijual pedagang terendah Rp9.200/kg dan tertinggi Rp9.400/kg.

HET beras medium ditetapkan pemerintah adalah Rp9.450/kg.

Beras jenis premium terendah Rp10.000/kg dan tertinggi mencapai Rp12.400/kg. HET beras premium ditetapkan pemerintah sebesar Rp12.800/kg.

Bahkan, kata dia, beberapa pedagang besar menjual beras medium dengan harga Rp9.000/kg.

Meski harga beras masih dibawah HET, namun tetap perlu mendapat perhatian dalam pengawasan karena menjelang Ramadhan dan puasa bisa saja harga bergerak naik.

Namun di Palu, kata Rudi pedagang tentu tidak akan berani menaikkan harga karena selain Satgas Pangan rutin turun ke pasar dan memeriksa gudang beras milik Perum Bulog.

Pedagang beras di Palu juga mendatangkan beras dari provinsi tetangga yakni Sulsel.

"Jadi stok beras di pasar tidak akan pernah kosong dan harga dipastikan stabil," ujarnya.

Di Pasar Masomba Palu yang selama ini merupakan acuan untuk data BPS, harga beras tidak merata untuk semua jenis. Contoh, beras jenis bromo dan superwin ada pedagang menjual dengan harga Rp10.000/kg dan juga pedagang lain menjualnya Rp11.000/kg.

Sementara beras cimandi,kepala dan santana masing-masing Rp10.000/kg. Beras jenis lainnya seperti cinta nur dan panda wangi masing-masing Rp12.500/kg.

Beras merah dijual pedagang Rp20.000/kg dan beras pulut kenari Rp22.000/kg.

Menurut para pedagang di kawasan itu, stok semua jenis beras di pengecer cukup memadai hingga lebaran mendatang sehingga masyarakat tidak perlu khawatir kekurangan bahan kebutuhan pokok.