Pemkab Parimo evaluasi kinerja penurunan stunting

id Stunting, tengkes, Bappelitbangda Parimo, Irwan, prevalensi stunting, Sulteng

Pemkab Parimo evaluasi kinerja penurunan stunting

Pemkab Parigi Moutong, Sulawesi Tengah menggelar rakor bersama tim percepatan penurunan stunting sebagai evaluasi kinerja 2023 di Parigi, Selasa (23/4/2024). ANTARA/HO-Kominfo Parigi Moutong

Parigi, Sulteng (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah mengevaluasi kinerja tim teknis percepatan penurunan stunting untuk mengetahui seberapa efektif intervensi yang telah dilakukan pemerintah daerah setempat.
 
"Perlu dievaluasi kinerja tahun 2022-2023, supaya langkah penanggulangan tahun ini lebih optimal," kata Kepala Badan Perencanaan, Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Parigi Moutong Irwan saat memimpin Rapat Koordinasi Percepatan Stunting Parigi Moutong di Parigi, Selasa.
 
Ia mengemukakan pada 2023 angka prevalensi stunting Parigi Moutong dapat ditekan hingga angka 20 persen dari 2022 yang sekitar 27,4 persen.
 
Penurunan prevalensi ini tidak terlepas dari kinerja tim percepatan pengendalian stunting dan pihak-pihak terkait lainnya secara internal maupun lintas sektor.
 
Pada pertemuan tersebut, sejumlah poin menjadi topik pembahasan, di antaranya delapan aksi konvergensi penurunan stunting yang meliputi analisis situasi, rencana kegiatan, rembuk stunting, peraturan pendukung, pembinaan kader pembangunan manusia, sistem manajemen data, pengukuran dan publikasi, serta peninjauan kembali kinerja tahunan.
 
Dalam upaya percepatan penurunan prevalensi stunting, katanya, perlu akselerasi dan perubahan fundamental yang dilakukan dari hulu, kemudian kebijakan yang mengatur harus dilakukan mulai pranikah, masa kehamilan, dan masa interval sebagai upaya pencegahan kasus tersebut.
 
"Dibutuhkan komitmen pemerintah mulai dari pusat, provinsi, kabupaten/kota hingga tingkat desa, karena metode ini dinilai menjadi kunci keberhasilan pengendalian kasus," ucapnya.
 
Koordinasi di setiap kecamatan hingga tingkat desa, ujar dia, mutlak dilakukan untuk mencapai tujuan pelaksanaan aksi konvergensi.
 
Ia menjelaskan stunting sebagai masalah kompleks yang harus diselesaikan melalui kebijakan daerah, karena tidak hanya menyangkut masalah kesehatan, tetapi juga berkaitan dengan sosial, budaya, ekonomi, pendidikan, dan infrastruktur.
 
"Atas komitmen bersama, Pemkab Parigi Moutong terus berupaya menurunkan prevalensi stunting hingga titik terendah sebagaimana target pemerintah pusat yakni 14 persen," kata Irwan.