Patung Habibie akan dipajang di bandara Jalaluddin

id patung,habiie

Patung Habibie akan dipajang di bandara Jalaluddin

Ilustrasi, Monumen Cinta Sejati Habibie Ainun Parepare (youtube.com)

Gorontalo, (Antaranews Sulteng) - Pemerintah Provinsi Gorontalo akan memajang Patung B.J Habibie setinggi tujuh meter, tepat di pintu gerbang Bandara Djalaluddin.

Patung tersebut dikerjakan seniman di Desa Guwosari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

"Awal pembuatan patung ini didasari pada diskusi kami dengan pak BJ Habibie. Banyak yang bertanya-tanya kalau beliau orang mana? beliau jawab saya orang Gorontalo yang lahir di Pare-Pare. Di sana mereka sudah buat patung bersama ibu, di Gorontalo juga kita buatkan patung sebagai simbol putra daerah yang sukses dan berprestasi," kata Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, Selasa.

Patung tersebut diharapkan dapat menginspirasi kaum muda Gorontalo, untuk bisa berprestasi layaknya Presiden RI ke tiga itu. Selain dikenal sebagai presiden, reputasi Habibie sebagai ahli pesawat terbang sudah dikenal di berbagai belahan dunia.  

"Harapan saya ketika saya dan kita semua sudah tidak ada lagi, maka generasi muda harus mengingat sosok pak BJ Habibie. Beliau juga sudah banyak berbuat untuk Gorontalo, salah satunya tahun 1995 beliau membebaskan lahan 80 hektare yang sekarang sudah menjadi sekolah Man Insan Cendekia sebagai salah satu sekolah unggulan di Indonesia," urainya.

Sebelumnya pemprov meninjau langsung pekerjaan patung tersebut di Yogyakarta beberapa waktu lalu. Lutse Morin selaku seniman patung menjelaskan, saat ini fisik patung yang dibuat oleh PT Tonggak Sakti itu sudah 90 persen.

Pekerjaan masih akan dilakukan untuk bagian kepala, tangan dan miniatur pesawat yang harus disambungkan sebelum dikirim ke Gorontalo.

"Pertengahan Desember patung ini sudah mulai dipasang di Gorontalo dan akhir Desember sudah bisa diresmikan," jelasnya.

Lutse menjelaskan, proses tersulit dari pembuatan patung ini yakni membuat desain wajah sebab perlu pendalaman karakter sosok BJ Habibie sehingga membutuhkan waktu enam bulan.

Untuk menyelesaikan patung dengan berat lima ton tersebut, ia melibatkan tiga pembantu pematung dan belasan tukang untuk pengecoran logam.

Patung akan dipisahkan menjadi beberapa bagian untuk dikirim ke Gorontalo, serta proses pemasangan dan penyelesaian akhir akan dilakukan di daerah itu.