Tim penyelamat evakuasi penumpang KM Risfin Pratama

id Pasigala,Sulteng ,Palu,Sandi

Tim penyelamat evakuasi penumpang KM Risfin Pratama

Sejumlah tim penyelamat dari Pos SAR Luwuk Basarnas Palu menggelar apel penyelamatan terhadap penumpang dan kapal KM Risfin Pratama Sakti yang tenggelam di perairan laut Banggai Laut, Selasa siang (21/1).(ANTARA/HO-Humas Basarnas Palu)

Berdasarkan laporan awal yang kami terima dari Tim Rescue Pos SAR Luwuk, ada 14 korban yang terdiri delapan orang kru kapal dan enam orang penumpang

Palu (ANTARA) - Tim penyelamat tengah berupaya mencari penumpang Kapal KM Risfin Pratama Sakti yang tenggelam di perairan laut Banggai Laut, Sulawesi Tengah, Selasa siang yang kini kondisinya belum diketahui.

Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Palu, Basrano mengatakan tim penyelamat yang terjun ke lokasi terdiri dari Pos SAR Luwuk Basarnas Palu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banggai Laut (Balut), TNI, Polair Polres Banggai Laut dan Dinas Perhungan setempat. 

"Berdasarkan laporan awal yang kami terima dari Tim Rescue Pos SAR Luwuk, ada 14 korban yang terdiri delapan orang kru kapal dan enam orang penumpang," katanya di Kantor Basarnas Palu, Selasa petang. 

Ia mengatakan Basarnas Palu mengerahkan kepala evakuasi KN SAR Bhisma dan sejumlah kapal SAR pendukung lainnya yang ada Banggai Laut.

Hingga saat ini Basarbas Palu masih menunggu perkembangan upaya penyelamat yang dilakukan tim evakuasi. 

"Kronologisnya, pada pukul 05.00 WITA, KM Risfin Pratama Sakti melakukan pelayaran rute dari Pelabuhan Lede, Kabupaten Taliabu Provinsi Maluku Utara menuju Pelabuhan Luwuk di Kabupaten Banggai Provinsi Sulteng," katanya. 

Selanjutnya pada pukul 13.35 WITA Basarnas menerima informasi dari Polsek Lede bahwa kapal tersebut mengalami insiden kecelakaan pelayaran yakni tenggelam pada koordinat 1°42'11.90"S - 123° 35' 9.10" T di perairan Banggai Laut, Sulteng.

Tidak lama setelah laporan diterima, kata dia, selanjutnya sekitar pukul 13.57 WITA tim penyelamat langsung menuju lokasi kapal barang yang memuat hasil bumi dari wilayah Maluku Utara itu tenggelam. 

Kapal dengan kapasitas 35 Gross Tonnage (GT) itu diperkirakan tenggelam di perairan antara Pulau Sagu, mendekati wilayah Matanga, arah utara Pulau Bokan, Kabupaten Banggai Laut.