Palu (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola menyatakan hingga saat saat ini belum ada penduduknya yang positif terinfeksi virus corona, meski ada empat pasien berstatus suspek yang diisolasi dan pasien dalam pemantauan (PDP).

"Di media sosial heboh sekali. Ada yang bilang positfi corona dan sebagainya. Masih indikasi. Bukan berarti positif corona," katanya saat memimpin memimpin rapat koordinasi penanganan COVID-19 di Kantor Gubernur Sulawesi Tengah di Palu, Senin.

Sehingga ia meminta masyarakat agar tidak perlu khawatir apalagi sampai panik, namun tetap selalu waspada dengan ancaman masuk dan menularnya virus itu di Sulteng.

"Sudah ada surat edaran yang berisi imbauan, instruksi dan larangan Gubernur Sulteng yang mengacu pada standar protokol penanganan virus corona untuk mengantisipasi masifnya penyebaran virus corona," ujarnya.

Baca juga: Gubernur Sulteng terbitkan edaran pencegahan penyebaran COVID-19
Baca juga: Gubernur Sulteng: Isolasi wilayah tak sesederhana yang dipikirkan

Ia mengimbau agar bupati dan wali kota, pengusaha tempat hiburan utamanya masyarakat mematuhi surat edaran tersebut demi menjaga Sulteng dari virus corona.

Kepala Dinas Kesehatan Sulteng dr Reny Lamadjido dalam kesempatan itu menjelaskan hingga hari ini ada dua pasien yang dinyatakan suspek corona.

"Ke duanya diisolasi di RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Undata Palu yang merupakan rumah sakit rujukan penangan virus corona. Kami masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium di pusat. Kita berdoa semoga tidak positif corona," ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, satu warga negara asing (WNA) asal Prancis yang sempat diisolasi di RSUD Luwuk , Kabupaten Bangga karena dicurigai terpapar virus corona dinyatakan negatif dan telah kembali ke negara asalnya.

"Ada juga 32 warga Palu yang baru pulang dari Jepang. Mereka terbagi dua kloter. Yang kloter satu sudah selesai diobservasi dan dinyatakan negatif. Kloter 2 kami menunggu selesai observasi sampai 21 Maret," ujarnya.

Sementara itu dua pasien dalam status pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19 yang sedang di rawat di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Anutapura Palu dalam kondisi stabil.

"Dua pasien ini di rawat sejak Minggu (15/3) sore dan saat ini pasien tersebut sedang di rawat intens oleh dokter yang bertugas untuk memastikan perkembangan kondisinya," kata Plt Direktur RS Anutapura Palu, dr Hery Mulyadi.

Dia menjelaskan, pasien yang dicurigai menunjukkan gejala terpapar COVID-19 harus mendapat perawatan intens di ruang isolasi, meski pun pasien tersebut belum terkonfirmasi positif.

Hal itu dilakukan, sebagai bentuk upaya pencegahan medis sesuai standar operasional prosedur (SOP) agar penyebaran tidak meluas jika sewaktu-waktu ada pasien positif, karena yang menetapkan positif maupun negatif COVID-19 adalah pemerintah pusat.

Baca juga: Dua pasien di ruang isolasi RS Anutapura Palu dalam kondisi stabil
Baca juga: RS Anutapura Palu butuh peralatan medis berstandar pelayanan corona


Pewarta : Muhammad Arshandi
Uploader : Sukardi
Copyright © ANTARA 2024