Palu (ANTARA) - Ketua Umum Ikatan Cendikiawan Muslim Infonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie mengingatkan pimpinan perguruan tinggi (PT) di Sulawesi Tengah agar menjaga kebebasan akademik atau berpendapat seluruh elemen kampus, terutama mahasiswa dan dosen.
"Kampus (perguruan tinggi) harus menjadi tempat yang bebas menyampaikan pendapat. Kampus harus dijaga iklim akademiknya," katanya dalam Web-Seminar (Webinar) Academic Freedom yang diadakan Ikatan Alumni Lembaga Bantuan Hukum (IKA LBH) Universitas Tadulako di Palu, Jumat.
Sikap tegas Jimly itu disebabkan maraknya pembatasan kebebasan akademik atau berpendapat mahasiswa dan tenaga dosen yang dilakukan oleh oknum-oknum tidak bertanggungjawab di berbagai kampus di Indonesia akhir-akhir ini seperti pembubaran dan pembatalan diskusi atau seminar.
Ia khawatir jika pembatasan karena vokal mengkritisi kebijakan pemerintah dan birokrasi kampus itu dibiarkan terus terjadi akan mencederai demokrasi di Indonesia, tidak terkecuali di Sulteng.
"Kualitas kebebasan berpendapat di kampus tidak boleh mengalami kemunduran. Begitu juga iklim feodal dan politik kepentingan tidak boleh ada di kampus karena akan menyebabkan kemunduran kebebasan berpendapat,"ujarnya.
Olehnya ia mengajak seluruh lapisan mulai dari mahasiswa, dosen hingga pejabat dan pimpinan perguruan tinggi di Sulteng agar menjaga dan membiarkan kebebasan berpendapat di lingkungan kampus yang merupakan bagian dari demokrasi.
"Kalau dirasa melanggar hukum laporkan kepada penagak hukum bukan malah dihalang-halangi atau diancam status akademiknya," tambahnya.
Baca juga: ICMI : oposisi wajar dalam demokrasi
Baca juga: Ketua ICMI: kualitas demokrasi Indonesia menurun