Acara ini diselenggarakan di atrium Dharmawangsa Square sejak pukul 13.00 WIB. Berbagai macam kebaya ditampilkan dalam parade ini. Mulai dari kebaya modern hingga kebaya tradisional.
Seperti yang ditampilkan Tumini (40), salah satu peserta yang mewakili kelompok tata rias di Jakarta. Ia menampilkan kebaya tradisional Yogyakarta.
"Karena saya berasal dari Yogya jadi saya mau melestarikan kebaya tradisional Jawa," jawab Tumini tentang pilihan busananya untuk parade hari ini.
Liana Trisnawati, Wakil Ketua Penyelenggara Parade 135 Kebaya Nusantara, mengatakan, ada dua alasan diselenggarakan acara ini yaitu membangkitkan semangat Kartini dalam keadaan Indonesia yang sedang tidak kondusif dan untuk tidak melupakan kekayaan budaya Indonesia, salah satunya kebaya.
Dalam acara ini para peserta menampilkan statemenmengenai R.A. Kartini. Sejumlah peserta menampilkan penilaiannya mengenai R.A. Kartini, di antaranya ada yang bernyanyi lagu kebangsaan Ibu Kita Kartini untuk menggambarkan penilaiannya terhadap sosok pahlawan emansipasi tersebut.
"Setiap orang pasti punya pemikiran berbeda tentang Kartini. Mudah-mudahan wanita Indonesia yang hadir lebih termotivasi apa sih Kartini itu," jelas Liana tentang tujuan adanya penilaian mengenai Kartini oleh peserta pada setiap penampilannya.
Kebaya-kebaya ini dinilai oleh juri-juri yang berasal dari dunia modelling, designer, hingga komunitas Muslim. Para peserta memperebutkan sebuah tiket Jakarta-Singapura-Jakarta.(skd)