Banggai, Sulteng (ANTARA) - Kantor Imigrasi Kelas II non TPI Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah meluncurkan satu konsep yang dinamai "Maleo Command Center" (MCC) dalam rangka mendukung langkah penegakan hukum keimigrasian di wilayah otoritas kerja.
"Konsep MCC terdiri atas tiga komponen yakni Data Analytics, Marine Watch dan Eye in the Sky, kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas II non TPI Banggai Wijaya Adibrata pada peluncuran konsep MCC, di Banggai, Sabtu (11/9).
Ia menjelaskan, MCC digunakan sebagai pusat analisis data dan pengintaian jarak jauh yang menggunakan satelit dan Sistem Informasi Geografis (GIS).
Data analytics di Kantor Imigrasi, menggunakan konsep business intelligence dalam pengumpulan data dan informasi, analisis serta visualisasi data.
"Ada petugas kami analis kami yang bekerja. Data merupakan komponen penting dalam melakukan pengawasan dan penindakan keimigrasian di wilayah kerja Kani," ujar Adibrata.
Ia memaparkan, Eye in the Sky di Kantor Imigrasi Banggai sangat mendukung tim intelijen dan penindakan keimigrasian yang dilengkapi dengan sebuah perangkat aplikasi dalam pelaksanaan pengawasan termasuk dilengkapi dengan informasi GIS.
Oleh karena itu, fungsi pengawasan keimigrasian di wilayah Banggai harus berbasis analisis data dan satelit yang dapat dipantau dari jarak jauh, lalu di olah seorang analis data business intelligence.
"Kami berharap kehadiran MCC dapat mendukung fungsi pengawasan keimigrasian agar lebih efektif, efisien, komprehensif dan kredibel," demikian Adibrata.
Baca juga: Menkumham lantik Widodo Ekatjahjana jabat Plt Dirjen Imigrasi
Baca juga: Imigrasi Palu tetap gencar awasi orang asing
"Konsep MCC terdiri atas tiga komponen yakni Data Analytics, Marine Watch dan Eye in the Sky, kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas II non TPI Banggai Wijaya Adibrata pada peluncuran konsep MCC, di Banggai, Sabtu (11/9).
Ia menjelaskan, MCC digunakan sebagai pusat analisis data dan pengintaian jarak jauh yang menggunakan satelit dan Sistem Informasi Geografis (GIS).
Data analytics di Kantor Imigrasi, menggunakan konsep business intelligence dalam pengumpulan data dan informasi, analisis serta visualisasi data.
"Ada petugas kami analis kami yang bekerja. Data merupakan komponen penting dalam melakukan pengawasan dan penindakan keimigrasian di wilayah kerja Kani," ujar Adibrata.
Ia memaparkan, Eye in the Sky di Kantor Imigrasi Banggai sangat mendukung tim intelijen dan penindakan keimigrasian yang dilengkapi dengan sebuah perangkat aplikasi dalam pelaksanaan pengawasan termasuk dilengkapi dengan informasi GIS.
Oleh karena itu, fungsi pengawasan keimigrasian di wilayah Banggai harus berbasis analisis data dan satelit yang dapat dipantau dari jarak jauh, lalu di olah seorang analis data business intelligence.
"Kami berharap kehadiran MCC dapat mendukung fungsi pengawasan keimigrasian agar lebih efektif, efisien, komprehensif dan kredibel," demikian Adibrata.
Baca juga: Menkumham lantik Widodo Ekatjahjana jabat Plt Dirjen Imigrasi
Baca juga: Imigrasi Palu tetap gencar awasi orang asing