Palu (ANTARA) - Ketua Umum Pimpinan Wilayah Dewan Masjid Indonesia (PW DMI) Provinsi Sulawesi Tengah H Ahmad M Ali mengajak dermawan di provinsi itu agar bersama DMI membenahi sarana masjid, khususnya tempat wudhu dan toilet.
"DMI sebagai organisasi keumatan mengajak dermawan, baik kalangan pengusaha maupun pemerintah untuk bersama - sama membenahi dan meningkatkan sarana rumah ibadah, khususnya masjid," ucap Ali dalam dialog tentang peran DMI meningkatkan kompetensi dai dan imam di Sulteng, berlangsung di Sekretariat PW DMI Sulteng, di Palu, Rabu.
PW DMI Sulteng, kata dia, telah memiliki program untuk membenahi tempat wudhu dan toilet di 200 masjid yang tersebar di 12 kabupaten dan satu kota di provinsi ini.
"Insya Allah tahun ini kami mulai melakukan pembenahan sarana wudhu dan toilet di sejumlah tersebut di Sulteng," kata Haji Matu sapaan akrab H Ahmad M Ali.
Ketua Umum Pimpinan IKA Universitas Tadulako Palu itu mengemukakan pembenahan sarana toilet dan wudhu di 200 masjid tersebut masih relatif sedikit dibandingkan jumlah total masjid yang ada di Sulteng sebanyak 5.098 tempat ibadah umat Islam, terdiri dari 3.789 masjid dan 1.309 mushalla.
Oleh karena itu, kata dia, kolaborasi dengan berbagai pihak dari kalangan dermawan sangat penting untuk meningkatkan sarana masjid, sekaligus memakmurkan masjid.
"DMI tidak akan mampu melakukan semua itu bila bekerja sendiri, tanpa ada kolaborasi, dukungan dan kerja sama semua pihak," ungkapnya.
Ia juga mendorong pemerintah daerah agar bersama DMI membenahi sarana masjid, termasuk memperhatikan kesejahteraan imam dan pegawai syara.
Ali menegaskan bahwa apa yang dilakukan oleh DMI, semata - mata hanya untuk pengabdian kepada masyarakat, bukan untuk kepentingan politik.
"DMI adalah wadah bersama untuk kita melakukan kebaikan, sehingga tidak perlu dipandang sebagai musuh politik," ujarnya.
Menurut dia, semua orang berhak bergabung dan memiliki DMI, namun ketika berada di DMI, maka pikiran yang harus dimunculkan adalah visi besar memakmurkan masjid.
"Silahkan bergabung dengan DMI untuk berbuat kebaikan, tapi jangan membawa atau menonjolkan kepentingan politik ketika berada di DMI," ungkapnya.
Ketua Umum PW DMI Sulteng Ahmad M Ali dalam dialog tentang peran DMI meningkatkan kompetensi dai dan imam di Sulteng, berlangsung di Sekretariat PW DMI Sulteng, di Palu, Rabu. (ANTARA/Muhammad Hajiji)
"DMI sebagai organisasi keumatan mengajak dermawan, baik kalangan pengusaha maupun pemerintah untuk bersama - sama membenahi dan meningkatkan sarana rumah ibadah, khususnya masjid," ucap Ali dalam dialog tentang peran DMI meningkatkan kompetensi dai dan imam di Sulteng, berlangsung di Sekretariat PW DMI Sulteng, di Palu, Rabu.
PW DMI Sulteng, kata dia, telah memiliki program untuk membenahi tempat wudhu dan toilet di 200 masjid yang tersebar di 12 kabupaten dan satu kota di provinsi ini.
"Insya Allah tahun ini kami mulai melakukan pembenahan sarana wudhu dan toilet di sejumlah tersebut di Sulteng," kata Haji Matu sapaan akrab H Ahmad M Ali.
Ketua Umum Pimpinan IKA Universitas Tadulako Palu itu mengemukakan pembenahan sarana toilet dan wudhu di 200 masjid tersebut masih relatif sedikit dibandingkan jumlah total masjid yang ada di Sulteng sebanyak 5.098 tempat ibadah umat Islam, terdiri dari 3.789 masjid dan 1.309 mushalla.
Oleh karena itu, kata dia, kolaborasi dengan berbagai pihak dari kalangan dermawan sangat penting untuk meningkatkan sarana masjid, sekaligus memakmurkan masjid.
"DMI tidak akan mampu melakukan semua itu bila bekerja sendiri, tanpa ada kolaborasi, dukungan dan kerja sama semua pihak," ungkapnya.
Ia juga mendorong pemerintah daerah agar bersama DMI membenahi sarana masjid, termasuk memperhatikan kesejahteraan imam dan pegawai syara.
Ali menegaskan bahwa apa yang dilakukan oleh DMI, semata - mata hanya untuk pengabdian kepada masyarakat, bukan untuk kepentingan politik.
"DMI adalah wadah bersama untuk kita melakukan kebaikan, sehingga tidak perlu dipandang sebagai musuh politik," ujarnya.
Menurut dia, semua orang berhak bergabung dan memiliki DMI, namun ketika berada di DMI, maka pikiran yang harus dimunculkan adalah visi besar memakmurkan masjid.
"Silahkan bergabung dengan DMI untuk berbuat kebaikan, tapi jangan membawa atau menonjolkan kepentingan politik ketika berada di DMI," ungkapnya.