Purwokerto (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menurunkan tarif masuk salah satu destinasi wisata yang dikelola Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Unit Pelaksana Teknis (UPT) Lokawisata Baturraden, yakni Taman Apung Mas Kemambang sebagai upaya meningkatkan kunjungan wisatawan.
Pejabat Bagian Pemasaran BLUD UPT Lokawisata Baturraden Topan Pramukti di Purwokerto, Banyumas, Senin, mengatakan penurunan tarif masuk Taman Apung Mas Kemambang itu dilakukan berdasarkan Peraturan Bupati Banyumas Nomor 41 Tahun 2023 tentang Perubahan Kelima Atas Peraturan Bupati Banyumas Nomor 81 Tahun 2021 tentang Tarif Pelayanan Badan Layanan Umum Daerah Unit Pelaksana Teknis Lokawisata Baturraden Pada Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata.
"Dengan adanya peraturan bupati tersebut, tarif masuk Taman Mas Kemambang yang semula sebesar Rp10.000 pada hari biasa dan Rp15.000 pada akhir pekan atau hari libur, turun menjadi Rp2.000 yang berlaku setiap hari termasuk akhir pekan maupun hari libur," jelasnya.
Menurut dia, kebijakan tersebut merupakan langkah strategis dan sebagai kenang-kenangan untuk masyarakat dari Bupati Banyumas Achmad Husein sebelum mengakhiri jabatannya pada 24 September 2023.
Lebih lanjut, dia mengatakan pihaknya sejak bulan Agustus telah melakukan riset karena ada beberapa alasan yang mendasari pengambilan kebijakan penurunan tarif tersebut.
"Perubahan tarif ini tentunya langsung menurunkan pendapatan dari sektor penjualan tiket, namun jumlah wisatawan yang berkunjung naik drastis," katanya.
Bahkan pada hari pertama penurunan tiket yang dilakukan tanpa publikasi secara masif, kata dia, angka kunjungan wisatawan melonjak hingga 500 persen jika dibandingkan dengan jumlah pengunjung akhir pekan pada awal bulan September.
Dalam hal ini, lanjut dia, jumlah pengunjung sebelum penurunan tarif berkisar 300-500 per hari pada hari-hari biasa dan bisa di atas 1.000 orang/hari pada akhir pekan atau hari libur.
Menurut dia, lonjakan pengunjung yang terjadi setelah adanya penurunan tarif masuk tersebut berdampak terhadap peningkatan pendapatan sektor parkir yang dikelola BLUD UPT Lokawisata Baturraden di Taman Apung Mas Kemambang.
"Hal itu tentunya bisa menjadi subsidi silang dalam hal pendapatan Taman Apung Mas Kemambang," ungkapnya.
Topan mengatakan lonjakan jumlah pengunjung tersebut juga diyakini akan menggeliatkan ekonomi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menyewa lahan di Taman Apung Mas Kemambang.
Menurut dia, pelaku UMKM pun akan merasa senang ketika banyak wisatawan yang berkunjung ke Taman Apung Mas Kemambang, sehingga pihaknya bisa memperoleh pendapatan dari sektor sewa lahan.
"Jadi, meskipun tarif masuknya turun, cuan tetap masuk," tegasnya.
Ia mengatakan pihaknya dalam waktu dekat juga akan mengambil kebijakan strategis terkait dengan promosi agar Taman Apung Mas Kemambang dapat kembali menjadi destinasi wisata bagi wisatawan hyperlocal.
Selain itu, kata dia, BLUD UPT Lokawisata Baturraden juga akan meluncurkan program kejutan bagi masyarakat.
Pejabat Bagian Pemasaran BLUD UPT Lokawisata Baturraden Topan Pramukti di Purwokerto, Banyumas, Senin, mengatakan penurunan tarif masuk Taman Apung Mas Kemambang itu dilakukan berdasarkan Peraturan Bupati Banyumas Nomor 41 Tahun 2023 tentang Perubahan Kelima Atas Peraturan Bupati Banyumas Nomor 81 Tahun 2021 tentang Tarif Pelayanan Badan Layanan Umum Daerah Unit Pelaksana Teknis Lokawisata Baturraden Pada Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata.
"Dengan adanya peraturan bupati tersebut, tarif masuk Taman Mas Kemambang yang semula sebesar Rp10.000 pada hari biasa dan Rp15.000 pada akhir pekan atau hari libur, turun menjadi Rp2.000 yang berlaku setiap hari termasuk akhir pekan maupun hari libur," jelasnya.
Menurut dia, kebijakan tersebut merupakan langkah strategis dan sebagai kenang-kenangan untuk masyarakat dari Bupati Banyumas Achmad Husein sebelum mengakhiri jabatannya pada 24 September 2023.
Lebih lanjut, dia mengatakan pihaknya sejak bulan Agustus telah melakukan riset karena ada beberapa alasan yang mendasari pengambilan kebijakan penurunan tarif tersebut.
"Perubahan tarif ini tentunya langsung menurunkan pendapatan dari sektor penjualan tiket, namun jumlah wisatawan yang berkunjung naik drastis," katanya.
Bahkan pada hari pertama penurunan tiket yang dilakukan tanpa publikasi secara masif, kata dia, angka kunjungan wisatawan melonjak hingga 500 persen jika dibandingkan dengan jumlah pengunjung akhir pekan pada awal bulan September.
Dalam hal ini, lanjut dia, jumlah pengunjung sebelum penurunan tarif berkisar 300-500 per hari pada hari-hari biasa dan bisa di atas 1.000 orang/hari pada akhir pekan atau hari libur.
Menurut dia, lonjakan pengunjung yang terjadi setelah adanya penurunan tarif masuk tersebut berdampak terhadap peningkatan pendapatan sektor parkir yang dikelola BLUD UPT Lokawisata Baturraden di Taman Apung Mas Kemambang.
"Hal itu tentunya bisa menjadi subsidi silang dalam hal pendapatan Taman Apung Mas Kemambang," ungkapnya.
Topan mengatakan lonjakan jumlah pengunjung tersebut juga diyakini akan menggeliatkan ekonomi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menyewa lahan di Taman Apung Mas Kemambang.
Menurut dia, pelaku UMKM pun akan merasa senang ketika banyak wisatawan yang berkunjung ke Taman Apung Mas Kemambang, sehingga pihaknya bisa memperoleh pendapatan dari sektor sewa lahan.
"Jadi, meskipun tarif masuknya turun, cuan tetap masuk," tegasnya.
Ia mengatakan pihaknya dalam waktu dekat juga akan mengambil kebijakan strategis terkait dengan promosi agar Taman Apung Mas Kemambang dapat kembali menjadi destinasi wisata bagi wisatawan hyperlocal.
Selain itu, kata dia, BLUD UPT Lokawisata Baturraden juga akan meluncurkan program kejutan bagi masyarakat.