Jakarta (ANTARA) -
Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud memberi catatan tebal terkait dengan skema pertumbuhan ekonomi lewat pajak yang menjadi polemik pada debat calon wakil presiden pada hari Jumat (22/12).

Menurut TPN, program-program pasangan Ganjar-Mahfud jauh lebih rasional daripada paslon lainnya karena tidak berfokus pada menaikkan rasio pajak, tetapi pada perbaikan administrasi pajak.
 
"Kalau seandainya berkutat dengan kenaikan tax rate tadi, itu akan berat," ujar Anton Gunawan di Media Center TPN, Jakarta Pusat, Sabtu.
 
Anton menyebutkan ada beberapa hal yang dapat lebih difokuskan untuk merangsang penerimaan pajak terhadap produk domestik bruto (PDB), seperti meminimalisasi kebocoran sumber-sumber pajak yang selama ini sering terjadi hingga perbaikan administrasi pajak.
 
"Sebenarnya banyak kebocoran dalam arti sumber-sumber potensi penerimaan pajak yang seharusnya bisa dikejar, seperti dalam penghindaran pajak, baik tax evasion maupun tax avoidance, aturannya harus jelas seperti apa? Ini yang dicoba untuk diuber," tegasnya.
 
Bukan hanya itu, lanjut dia, faktor kemudahan dalam membayar pajak juga berpengaruh pada besaran wajib pajak yang dapat tertagih setiap tahunnya.
 
Dengan administrasi pajak yang mudah dan jelas, menurut dia, wajib pajak tidak lagi repot dan takut dalam melaporkan serta membayar tagihan pajak masing-masing.
 
"Yang intinya adalah mempermudah pelayanan perpajakan, siapa pun tidak perlu takut lagi atau tidak perlu susah-susah rumit untuk melaporkan dan membayar pajak," katanya.

Baca juga: Relawan Ganjar lakukan program Tebus Murah Sembako untuk warga
Baca juga: Arsjad Rasjid nilai Mahfud keluarkan isi hati rakyat saat debat kedua

 

Pewarta : Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor : Andilala
Copyright © ANTARA 2024