Parigi, Sulteng (ANTARA) -
Taruna Siaga Bencana (Tagana) Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng) menyiapkan sekitar 1.500 bungkus makanan siap saji untuk pengungsi korban banjir bandang Desa Sienjo dan Sibalago, Kecamatan Toribulu.
"Tagana Dinas Sosial dan PMI ditugaskan membantu penanganan banjir di Kecamatan Toribulu," kata Koordinator Tagana Parigi Moutong Irwan di Sienjo, Selasa.
Ia menjelaskan 1.500 bungkus makanan siap saji untuk melayani kebutuhan makan pengungsi pada waktu pagi, siang, dan malam, dengan jumlah personel dapur umum sekitar 25 orang.
Penyiapan makanan siap saji untuk pengungsi mulai efektif dilakukan hari ini atau hari ketiga pasca-banjir bandang.
"Titik pengungsian saat ini berada di kantor desa. Warga belum bisa memasak karena rumah mereka masih dipenuhi material lumpur terbawa banjir dan minum air bersih," ujarnya.
Di dapur umum Tagana juga didukung satu ton beras yang disalurkan Dinas Pangan Parigi Moutong, sehingga ketersediaan logistik dinilai cukup memadai untuk beberapa hari ke depan.
Dalam urusan logistik, khususnya makanan pengungsi, Tagana Parigi Moutong juga berkolaborasi dengan Tagana Sulteng dengan kekuatan personel sebanyak 35 orang bertugas di dapur umum.
"Termasuk Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Kementerian Sosial (Kemensos) di Kecamatan Toribulu membantu kami mendata warga terdampak," ucap Irwan.
Data sementara yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Parigi Moutong, jumlah warga terdampak banjir pada dua desa tersebut sebanyak 246 Kepala Keluarga (KK) atau 738 jiwa, kemudian warga mengungsi sebanyak 372 jiwa di Desa Sibalago dan 90 jiwa di Desa Sienjo.
"Langkah utama dilakukan pada penanganan darurat bencana salah satunya bantuan makanan siap saji, karena situasi tidak kondusif dan warga belum bisa leluasa beraktivitas," kata Irwan.
Pemkab Parigi Moutong menetapkan masa tanggap darurat banjir bandang selama 14 hari ke depan terhitung mulai 24 Juni hingga 7 Juli 2024.