Poso, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sulawesi Tengah (Sulteng) menyerahkan sertifikat hak cipta Festival Tampo Lore kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Poso.
 
"Saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemda Poso yang telah mendaftarkan sertifikat hak cipta Festival Tampo Lore dan Festival Danau Poso," kata Pelaksana Harian (Plh) Kanwil Kemenkumham Sulteng Raymond J.H Takasenseran di Kabupaten Poso, Sabtu.
 
Ia mengatakan dengan adanya sertifikat hak cipta dapat memberikan perlindungan hukum kepada pemegang hak cipta ini, yang diwujudkan secara nyata sehingga bisa diterima oleh masyarakat dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat, khususnya di Kabupaten Poso.
 
Festival Tampo Lore III, kata dia, merupakan langkah maju Pemerintah Kabupaten Poso dalam manifestasi melalui aturan Pemerintah RI Nomor 56 tahun 2022 tentang kekayaan intelektual komunal.
 
Menurut dia, kekayaan intelektual komunal (KIK) merupakan bagian yang tidak terpisahkan oleh kesatuan kekayaan intelektual, yang memiliki nilai ekonomis yang tetap menjunjung tinggi nilai moral, sosial, dan budaya.
 
Keragaman budaya dan kekayaan alam Indonesia dalam bentuk ekspresi budaya tradisional, pengetahuan tradisional, dan sumber daya hayati genetik.
 
"Oleh karena itu, tentunya hal ini akan berdampak pada pengembangan agrowisata dalam peningkatan perekonomian daerah," ujarnya.

Festival Tampo Lore III dilaksanakan di Situs Megalit Pokekea, di Desa Hanggira, Kecamatan Lore Tengah, Kabupaten Poso yang berlangsung selama tiga hari, mulai dari 28-30 Juni 2024.
 
Ia juga menyampaikan Kabupaten Poso, merupakan salah satu kabupaten yang telah mendaftarkan indikasi geografis (IG) berupa ikan sidat marmorata.
 
Keuntungan dari pendaftaran IG, sebut dia, adalah reputasi suatu kawasan indikasi geografis akan ikut terangkat, serta dapat melestarikan alam, pengetahuan tradisional, dan sumber daya hayati.
 
Produk indikasi geografis ini juga telah ikut dalam forum indikasi geografis di Jakarta bersama seluruh indikasi geografis di seluruh Indonesia.

Sementara itu, Bupati Poso Verna Gladies Merry Inkiriwang mengatakan Festival Tampo Lore 2024 momentum untuk melestarikan warisan budaya situs megalit di Kabupaten Poso, serta menjaga adat istiadat masyarakat adat Tampo Lore.

"Kami telah bermohon kepada Pemerintah Provinsi Sulteng, khususnya Bapak Gubernur untuk memasukkan Festival Tampo Lore ke dalam agenda pariwisata Kabupaten Poso, dan agenda wisata Pemprov Sulteng.
 
Ia mengatakan ini merupakan upaya untuk meningkatkan sektor pariwisata di Kabupaten Poso dan melestarikan adat istiadat serta warisan budaya kebanggaan daerah ini.


  Anak-anak Desa Hanggira melakukan tarian penyambutan pada kegiatan Festival Tampo Lore di Kabupaten Poso, Sabtu (29/6/2024). (ANTARA/Nur Amalia Amir)

 

Pewarta : Nur Amalia Amir
Editor : Andilala
Copyright © ANTARA 2024