Sigi, Sulteng (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi Sulawesi Tengah (Sulteng) menetapkan status tanggap darurat tiga desa di Kabupaten Sigi terdampak bencana banjir di wilayah tersebut.
Adapun tiga desa itu seperti Dusun Salubi Desa Bobo Kecamatan Dolo Barat, Dusun Tiga Desa Jono Kecamatan Dolo Selatan, dan Dusun Alere Desa Tuva Kecamatan Gumbasa, sehingga tanggap darurat itu mulai tanggal 1 sampai 14 Juli 2024
Adapun tiga desa itu seperti Dusun Salubi Desa Bobo Kecamatan Dolo Barat, Dusun Tiga Desa Jono Kecamatan Dolo Selatan, dan Dusun Alere Desa Tuva Kecamatan Gumbasa, sehingga tanggap darurat itu mulai tanggal 1 sampai 14 Juli 2024
"Tiga wilayah itu sudah kami tetapkan menjadi tanggap darurat pascabanjir di Kecamatan Gumbasa, Dolo Barat, dan Dolo Selatan selama 14 hari," kata Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen Pongi usai meninjau lokasi banjir di Desa Bobo, Selasa.
Ia mengemukakan penanganan pertama kali dilakukan pemerintah daerah adalah penyaluran logistik bahan pangan ke masing-masing wilayah terdampak banjir tersebut.
"Pada prinsipnya kami sudah menangani terkait penanganan darurat sehingga intinya yang mengungsi ini jangan sampai kelaparan," ucapnya.
Baca juga: Pemkab Parigi Moutong perpanjang tanggap darurat banjir 30 hari
Baca juga: Masyarakat Bobo di Sigi butuhkan air bersih untuk memasak pascabanjir
"Pada prinsipnya kami sudah menangani terkait penanganan darurat sehingga intinya yang mengungsi ini jangan sampai kelaparan," ucapnya.
Baca juga: Pemkab Parigi Moutong perpanjang tanggap darurat banjir 30 hari
Baca juga: Masyarakat Bobo di Sigi butuhkan air bersih untuk memasak pascabanjir
Kata dia, selama masa tanggap darurat itu dapur umum tetap dibuka untuk memberi makanan kepada masyarakat terdampak maupun petugas kesehatan, BPBD dan Dinas Sosial setempat yang bertugas dalam penanganan banjir di lokasi tersebut.
"Kita siapkan dapur umum tapi ada juga menerima logistik dan bahan pangan di dapur umum sudah disalurkan sehari pascabencana banjir itu," kata Samuel.
Sementara Pemerintah daerah tidak membuka dapur umum di Dusun Alere Desa Tuva disebabkan akses menuju ke lokasi itu sulit dijangkau kendaraan roda empat
"Kalau di Dusun Alere Tuva tidak ada dapur umum tapi kami siapkan logistik," ucapnya.
Selain itu sejumlah alat berat saat ini sudah mulai bekerja melakukan normalisasi aliran sungai beberapa titik di kecamatan Gumbasa, Dolo Barat dan Dolo Selatan.
"Kami juga sudah mendistribusikan logistik dan penanganan setelah itu adalah normalisasi beberapa sungai dan Alat berat kita sedang bekerja," sebutnya.
Baca juga: Masyarakat Bobo Sigi dirikan dapur umum secara swadaya pascabanjir
Baca juga: Masyarakat Desa Bobo Sigi butuh alat berat bersihkan sisa lumpur
Baca juga: Masyarakat Bobo Sigi dirikan dapur umum secara swadaya pascabanjir
Baca juga: Masyarakat Desa Bobo Sigi butuh alat berat bersihkan sisa lumpur
Sementara khusus di Dusun Alere Desa Tuva tidak dapat ditembus alat berat sehingga pengerjaannya hanya sekitar sungai di Kecamatan Gumbasa.
"Alat berat tidak bisa mencapai Dusun Alere jadi yang dilakukan pemerintah daerah adalah memberikan bantuan pangan logistik dan mempersiapkan untuk relokasi masyarakat terdampak di wilayah itu," tuturnya.
Sebelumnya diketahui 71 rumah warga Desa Bobo Kecamatan Dolo Barat khususnya di Dusun Salubi rusak parah 17 rumah, rusak sedang 18 rumah dan rusak ringan 36 rumah terdiri dari 73 kepala keluarga (KK) dengan total 286 jiwa terdampak banjir disertai lumpur itu termasuk 16 orang lansia, 23 bayi dan balita serta 3 ibu hamil.
Untuk kerusakan di Dusun tiga Desa Jono Kecamatan Dolo Selatan berupa satu rumah terbawa banjir beserta seluruh isi rumah dan satu unit sepeda motor dengan total warga terdampak sebanyak 8 kepala keluarga
Sedangkan banjir di Dusun Alere Desa Tuva Kecamatan Gumbasa sebanyak 17 kepala keluarga (KK) dan 9 unit rumah warga terdampak banjir disertai longsor.