Palu, Sulteng (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mengajak pengurus Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pesantren (Hebitren) untuk bersinergi dalam membangun daerahnya.
"Saya ingin mempertemukan Hebitren dengan teman-teman perangkat daerah untuk bersinergi," kata Sekretaris Daerah Sulteng Novalina di Palu, Sulteng, Kamis.
Menurut dia, pesantren memiliki potensi besar untuk mendukung pengembangan ekonomi syariah, sehingga akan turut memperkuat struktur perekonomian nasional.
Lanjut dia, institusi pesantren diharapkan tidak hanya menjadi pusat pendidikan keagamaan semata, tetapi juga sebagai pusat pengembangan ekonomi syariah khususnya di Sulteng.
Penegasan itu disampaikan Novalina dalam kegiatan pelantikan Pengurus Hebitren Sulteng di aula Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulteng dengan Ali Hasan Aljufri diamanatkan sebagai Ketua Hebitren Sulteng periode 2024-2028.
Novalina melanjutkan Hebitren diharapkan dapat mendorong pengembangan usaha-usaha syariah yang berbasis pesantren di berbagai sektor unggulan daerah Sulteng.
"Semoga setelah ini kita bisa terus berkolaborasi dan ayo jadikan syariah sebagai gaya hidup," katanya.
Dengan demikian, ia pun berharap pembangunan ekonomi daerah berkelanjutan dengan berlandaskan prinsip syariah.
Sementara itu, Ketua Umum Hebitren KH Hasib Wahab Hasbullah menjeslakan tujuan utama pendirian organisasi adalah untuk membangun kemandirian pesantren, lewat kegiatan berwirausaha yang dirintis santri sebagai ujung tombaknya.
Lanjut dia, dari 40 ribu jumlah pesantren di Indonesia, sebanyak 10 ribu pesantren yang terdaftar sebagai anggota Hebitren yang tersebar di 32 provinsi.
"Kalau di pesantren belajar fiqih (ilmu agama), di Hebitren kita belajar mandiri," katanya.
"Saya ingin mempertemukan Hebitren dengan teman-teman perangkat daerah untuk bersinergi," kata Sekretaris Daerah Sulteng Novalina di Palu, Sulteng, Kamis.
Menurut dia, pesantren memiliki potensi besar untuk mendukung pengembangan ekonomi syariah, sehingga akan turut memperkuat struktur perekonomian nasional.
Lanjut dia, institusi pesantren diharapkan tidak hanya menjadi pusat pendidikan keagamaan semata, tetapi juga sebagai pusat pengembangan ekonomi syariah khususnya di Sulteng.
Penegasan itu disampaikan Novalina dalam kegiatan pelantikan Pengurus Hebitren Sulteng di aula Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulteng dengan Ali Hasan Aljufri diamanatkan sebagai Ketua Hebitren Sulteng periode 2024-2028.
Novalina melanjutkan Hebitren diharapkan dapat mendorong pengembangan usaha-usaha syariah yang berbasis pesantren di berbagai sektor unggulan daerah Sulteng.
"Semoga setelah ini kita bisa terus berkolaborasi dan ayo jadikan syariah sebagai gaya hidup," katanya.
Dengan demikian, ia pun berharap pembangunan ekonomi daerah berkelanjutan dengan berlandaskan prinsip syariah.
Sementara itu, Ketua Umum Hebitren KH Hasib Wahab Hasbullah menjeslakan tujuan utama pendirian organisasi adalah untuk membangun kemandirian pesantren, lewat kegiatan berwirausaha yang dirintis santri sebagai ujung tombaknya.
Lanjut dia, dari 40 ribu jumlah pesantren di Indonesia, sebanyak 10 ribu pesantren yang terdaftar sebagai anggota Hebitren yang tersebar di 32 provinsi.
"Kalau di pesantren belajar fiqih (ilmu agama), di Hebitren kita belajar mandiri," katanya.