Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) RI membuka peluang dalam melakukan riset efek pengganda atau multiplier effect dari festival musik Indonesia dalam bidang ekonomi kreatif.

Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro mengemukakan hal ini kala menerima audiensi dari Staf Khusus (Stafsus) Presiden Bidang Ekonomi Kreatif (Ekraf), Yovie Widianto di kantor Kemdiktisaintek, Selasa (7/1).

"Kampus-kampus bisa membuka peluang bekerja sama dan berkolaborasi. Yang terpenting, kerja sama dapat bermanfaat bagi keduanya, yakni bagi masyarakat dan kampus," kata Satryo melalui keterangan di Jakarta, Rabu.

Satryo menyebutkan unit-unit kesenian yang ada di berbagai universitas di Indonesia bisa turut membantu dalam riset ini, khususnya bagi institut-institut seni dan budaya yang memiliki fokus terhadap pendidikan musik.

Ia menekankan bahwa yang menjadi titik berat adalah bagaimana efek pengganda dari sebuah festival musik bisa berpengaruh terhadap ekonomi kreatif bangsa Indonesia.

 

 

Oleh karena itu, Satryo menekankan urgensi penelitian untuk dilakukan lewat kerja sama dengan kampus atau perguruan tinggi, dengan harapan bisa memberikan manfaat bagi masyarakat, mahasiswa, dan perguruan tinggi.

"Riset ekonomi kreatif juga bisa mengangkat kreativitas di daerah, sehingga program ini juga nantinya (bisa) turut dijalankan di berbagai universitas di daerah," ujarnya.

Sementara, Stafsus Presiden Bidang Ekraf Yovie Widianto menyebutkan pihaknya kini tengah mengkaji berbagai efek pengganda di bidang ekonomi kreatif yang bisa ditimbulkan melalui festival musik.

Menurut Yovie, hal ini akan menjadi menarik, jika ternyata antusiasme ekonomi kreatif menjadi lebih tinggi ketika memasuki area lain, seperti halnya di kampus-kampus.

"Di samping itu, kita bisa mendapatkan akurasi data yang bagus per lokasi daerah atau yang menjadi tempat penelitian dari kampus-kampus. Mungkin dari sini, kita bisa kembangkan untuk bekerja sama sebagai program (bersama) Kemdiktisaintek," tutur Yovie Widianto.


 

Pewarta : Sean Filo Muhamad
Editor : Andriy Karantiti
Copyright © ANTARA 2025