Palu 18/2 (Antaranews Sulteng)- Manager Perusahaan Listrik Negara (PLN) Area Palu Abbas Saleh  mengaku hingga kini masih banyak hunian sementara (huntara) yang dibangun di Palu, Donggala dan Sigi, Sulawesi Tengah belum dilengkapi penerangan listrik.

"Itu terjadi  karena pihak kontraktor yang membangun huntara terlambat mengajukan permohonan pemasangan listrik kepada PLN," katanya, Senin.
 
Nanti, huntara selesai dibangun, baru kontraktor bermohon untuk pemasangan listrik.

Menurut dia, seharusnya, saat huntara mulai dibangun, pihak kontraktor sudah mengajukan permohonan penyambungan listrik agar PLN bisa secepatnya menindak lanjuti.

Abbas menjelaskan pembangunan dan penyambungan jaringan kelistrikan ke kawasan huntara membutuhkan waktu  sekitar dua pekan.

"Kalau huntaranya dekat dari jaringan kelistrikan , paling lama lima hari sudah terpasang. Tapi kalau jauh harus dibangunkan lagi jaringannya dan butuh waktu 14 hari," kata dia.

Saat ini kata Abbas, sudah sekitar 2.500 meteran KWh yang dipasang di huntara  tersebar di tiga daerah terdampak bencana  alam yakni Kota Palu, Kabupaten Donggala dan Sigi.

Tetapi kebanyakan yang sudah terpasang listriknya di Kota Palu.

Dia juga mengaku kendala yang dihadapi PLN adalah  keterbatasan meteran KWh.

Kita memutuhkan meteran KWh untuk huntara sebanyak 6.000 unit.

Karena stok meteran KWh terbatas, maka harus didatangkan dari PLN Pare-Pare.

Meteran KWh yang dipasang  di huntara rata-rata daya 450 watt dengan menggunakan voucher/pulsa.


 

Pewarta : Muhammad Arsyandi
Editor : Anas Masa
Copyright © ANTARA 2024