Ryaas Rasyid: KPU Patut Dicurigai Tolak PKPI

Rabu, 13 Februari 2013 7:58 WIB

Jakarta (antarasulteng.com) - Mantan Menteri Dalam Negeri Riyaas Rasyid mengatakan langkah Komisi Pemilihan Umum menolak keputusan Badan Pengawas Pemilu untuk mengikutsertakan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) dalam pemilu patut dicurigai.

"Pertanyaannya ada apa dengan KPU, ini patut dicurigai tidak objektif. Patut dipertanyakan dia kerja untuk siapa," kata Ryaas dijumpai dalam acara presentasi hasil survei Kelompok Kajian Pembangunan Sosial Politik Indonesia mengenai Preferensi Politik Mahasiswa di tujuh Kota Besar di Indonesia Mengenai Tokoh Militer Menjelang 2014 di Wisma Antara, Jakarta, Selasa.

Menurut dia, PKPI saat ini sebaiknya tenang dulu, dengan menunggu hasil kajian Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Dia mengatakan DKPP mungkin saja tidak sepakat dengan KPU.

Dia menilai PKPI bisa saja mengajukan gugatan atas putusan KPU ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), namun dia mencurigai PTUN pun telah mendapatkan pesanan untuk tidak meloloskan PKPI.

Lebih lanjut dia menilai meskipun Ketua Umum PKPI adalah Sutiyoso yang berlatar belakang militer, namun ketidaklolosan PKPI menurutnya tidak disebabkan adanya intervensi dari tokoh-tokoh militer di partai lain.

"Saya curiga dari DPR, karena yang bentuk KPU kan dari DPR. Curiga boleh dong," kata anggota Wantimpres itu.

Sebelumnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) menolak keputusan Bawaslu yang mengabulkan permohonan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) untuk menjadi peserta tambahan Pemilu 2014.

"Kami sepakat untuk tidak menjalankan putusan Bawaslu," kata Ketua KPU Husni Kamil Manik di Kantor KPU Pusat Jakarta, Senin.

Salah satu komisioner KPU yang enggan disebutkan namanya, mengatakan penolakan tersebut disebabkan karena putusan Bawaslu tidak sesuai dengan fakta persidangan. Bawaslu juga dinilai tidak konsisten dalam memperlakukan parpol-parpol lain yang mengajukan permohonan gugatan.

Selain itu, secara substansi putusan tersebut dinilai janggal.

"Kualitas putusan Bawaslu, menurut kami, tidak cermat," katanya. (ANT)

Pewarta :
Editor : Santoso
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Pemkot Palu: Pengadaan kendaraan untuk optimalisasi layanan kesehatan

10 May 2024 16:34 Wib

Palu raih peringkat kedua anugerah PPD nasional 2024

06 May 2024 21:42 Wib

Pengajuan bantuan beasiswa bisa lewat aplikasi SanguPalu

06 May 2024 6:31 Wib

Hardiknas momentum penguatan Merdeka Belajar

02 May 2024 16:55 Wib

Pemkot Palu serahkan bantuan sembako Baznas kepada sebanyak 200 pemulung

02 April 2024 19:26 Wib
Terpopuler

Kasatgas Humas Damai Cartenz imbau personel bijak mengunakan medsos

Polhukam - 17 May 2024 14:45 Wib

Lapas Palu terima kunjungan Dinas Koperasi UMKM dan Tenaga Kerja

Polhukam - 14 May 2024 13:13 Wib

Dinas Pertanian Kudus intensifkan pantauan hewan ternak jelang kurban

Ekonomi Dan Keuangan - 17 May 2024 14:46 Wib

Jaga kualitas makanan, Kalapas Palu tinjau dapur Lapas

Humaniora - 14 May 2024 13:17 Wib

Pakar: Kemurnian suara pemilih dan hak caleg harus dijaga

Polhukam - 17 May 2024 14:47 Wib