Palu (ANTARA) - Komandan Korem Komando Resor Militer 132/Tadulako Kolonel Inf. Agus Sasmita, meminta masyarakat Sulawesi Tengah agar cerdas dalam bermensos atau bermedia sosial.
“Situasi sekarang ini salah satu pemicunya medsos. Dari pemimpin Angakat Darat dan TNI, kita harus cerdas menyikapi medsos itu. Kejadian di Wamena itu gara-gara itu juga. Untuk masyarakat Sulawesi Tengah kita harus cerdas,” kata katanya di sela-sela HUT TNI ke-74 di Lapangan Mayonif 711/Rks Palu, Sabtu.
Karenanya, kata pimpinan tertinggi TNI di Sulteng ini bila ada berita-berita yang bersifat adu domba antara TNI dengan masyarakat, Polri dengan masyarakat, TNI dengan Polri, maka harus melakukan konfirmasi sehingga tidak langsung percaya.
“Karena medsos ini kita tidak bisa menahan juga, karena itu perkembangan teknologi yang sudah agak bebas,” katanya.
Makanya, kata dia, TNI dalam salah satu programnya mensosialisasi kepada masyarakat terkait dengan media sosial saat ini.
“TNI-Polri sudah berupaya untuk medsos-medsos yang tidak baik. Apalagi Polri ada tim cybernya bisa mengecek medsos yang bisa menimbulkan provokasi,” katanya.
TNI kata Danrem 132/Tadulako ini dalam kegiatan-kegiatan, salah satunya TMMD yang bersentuhan langsung dengan masyarakat menyampaikan tentang bahaya media sosial.
“Program TMMD sekarang ada di Tinombo Parimo, itu kan agak terpencil, kita juga sampaikan. Juga kita sampaikan bahaya radikalisme. Alhamdulilah Sulawesi Tengah tidak terpengaruh,” katanya.
Baca juga : Gubernur : Bersama TNI, Sulteng kuat dan bangkit hadapi bencana
Baca juga : Gatot Nurmantyo: TNI-Polri jangan mau dibenturkan
Kapolda Sulteng Brigjen Pol. Lukman Wahyu Hariyanto menambahkan bila tidak bijak mengunakan media sosial bisa menyebabkan terjadinya gangguan Kamtibmas.
“Kemarin ada berantem di Lambunu, itu gara-gara facebook, ditantang gara-gara facebook akhirnya kroyoan dan sekolahan hancur,” katanya.
Makanya kata Kapolda, dirinya bersama Danrem dimana dan kapan saja baik sholat subuh berjamaah, silaturahim, sambil menyuarakan bahaya medsos.
"Sulteng ini harus aman. Kalau aman damai, kita sejahtera bisa bangun," katanya.***
“Situasi sekarang ini salah satu pemicunya medsos. Dari pemimpin Angakat Darat dan TNI, kita harus cerdas menyikapi medsos itu. Kejadian di Wamena itu gara-gara itu juga. Untuk masyarakat Sulawesi Tengah kita harus cerdas,” kata katanya di sela-sela HUT TNI ke-74 di Lapangan Mayonif 711/Rks Palu, Sabtu.
Karenanya, kata pimpinan tertinggi TNI di Sulteng ini bila ada berita-berita yang bersifat adu domba antara TNI dengan masyarakat, Polri dengan masyarakat, TNI dengan Polri, maka harus melakukan konfirmasi sehingga tidak langsung percaya.
“Karena medsos ini kita tidak bisa menahan juga, karena itu perkembangan teknologi yang sudah agak bebas,” katanya.
Makanya, kata dia, TNI dalam salah satu programnya mensosialisasi kepada masyarakat terkait dengan media sosial saat ini.
“TNI-Polri sudah berupaya untuk medsos-medsos yang tidak baik. Apalagi Polri ada tim cybernya bisa mengecek medsos yang bisa menimbulkan provokasi,” katanya.
TNI kata Danrem 132/Tadulako ini dalam kegiatan-kegiatan, salah satunya TMMD yang bersentuhan langsung dengan masyarakat menyampaikan tentang bahaya media sosial.
“Program TMMD sekarang ada di Tinombo Parimo, itu kan agak terpencil, kita juga sampaikan. Juga kita sampaikan bahaya radikalisme. Alhamdulilah Sulawesi Tengah tidak terpengaruh,” katanya.
Baca juga : Gubernur : Bersama TNI, Sulteng kuat dan bangkit hadapi bencana
Baca juga : Gatot Nurmantyo: TNI-Polri jangan mau dibenturkan
Kapolda Sulteng Brigjen Pol. Lukman Wahyu Hariyanto menambahkan bila tidak bijak mengunakan media sosial bisa menyebabkan terjadinya gangguan Kamtibmas.
“Kemarin ada berantem di Lambunu, itu gara-gara facebook, ditantang gara-gara facebook akhirnya kroyoan dan sekolahan hancur,” katanya.
Makanya kata Kapolda, dirinya bersama Danrem dimana dan kapan saja baik sholat subuh berjamaah, silaturahim, sambil menyuarakan bahaya medsos.
"Sulteng ini harus aman. Kalau aman damai, kita sejahtera bisa bangun," katanya.***