Ini harapan para pelajar pada bantuan Program Indonesia Pintar
Jakarta (ANTARA) - Sejumlah pelajar di Magelang, Jawa Tengah, berharap bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) dilanjutkan karena bermanfaat membantu pelajar yang kurang mampu.
Hal tersebut diutarakan pelajar usai mengikuti acara penyerahan Bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) Tahun 2024 oleh Presiden Joko Widodo, di Lapangan Tenis Moncer Serius, GOR Samapta, Magelang, Jawa Tengah, sebagaimana siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin.
Nesya, salah satu siswa SMK yang berkesempatan berdialog dengan Presiden Jokowi, mengatakan bahwa PIP atau Kartu Indonesia Pintar telah membantu anak-anak yang kurang mampu bersekolah.
"Menurut saya untuk manfaat dari Kartu Indonesia Pintar ini bisa membantu anak-anak yang kurang mampu untuk bisa memenuhi sekolahnya sehingga tidak memutus sekolah para anak-anaknya sehingga bisa melanjutkan sampai jenjang yang lebih tinggi lagi," ujar Nesya.
Nesya telah merasakan langsung manfaat program tersebut sejak ia duduk di bangku sekolah dasar (SD). Menurutnya, PIP atau KIP telah membantunya dalam memenuhi biaya sumbangan pembinaan pendidikan (SPP), biaya praktik, dan kebutuhan sekolah lainnya terutama karena ia menempuh pendidikan di sekolah swasta.
"Sangat terbantu, dari SD untuk kebutuhan sekolahnya sudah tercukupi pakai KIP. Apalagi sekarang di sekolah--kan sekolahnya swasta--jadi untuk pembayaran SPP, praktik, itu sangat terbantu dengan adanya KIP," jelasnya.
Nesya berharap ia dapat menempuh pendidikan ke jenjang perkuliahan sehingga ia bisa mewujudkan cita-citanya menjadi seorang apoteker. Ia pun berterima kasih kepada Presiden Jokowi atas program KIP atau PIP.
"Tentunya terima kasih banyak untuk Pak Jokowi telah memberikan program KIP ini. Tentunya sangat membantu bagi saya pribadi dan orang-orang yang dapat juga untuk bantuan KIP-nya," lanjutnya.
Manfaat serupa dirasakan oleh pelajar lainnya, Lili Naifah. Seperti Nesya, Lili juga telah menjadi penerima bantuan KIP atau PIP sejak ia duduk di sekolah dasar. Baginya, PIP telah membantunya meringankan beban orang tua.
"Merasa terbantu karena mengurangi beban orang tua juga buat bantu pendidikan di sekolah. Harapannya ke depan dilanjutkan lagi," ujar Lili.
Gilang, seorang siswa SMK, juga berharap hal serupa. Siswa yang kini mengenyam pendidikan di SMK Negeri 3 Magelang tersebut berharap program bantuan pendidikan tersebut dapat lebih disebarluaskan.
"Agar PIP-nya itu lebih disebarluaskan lagi buat teman-teman di luar sana yang juga membutuhkan buat biaya sekolah," ujar Gilang.
Presiden Joko Widodo dalam acara tersebut berpesan bahwa bantuan PIP digunakan untuk membeli keperluan belajar siswa. Presiden mengingatkan agar bantuan uang tidak dibelikan ponsel atau pulsa telepon genggam.
Hal tersebut diutarakan pelajar usai mengikuti acara penyerahan Bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) Tahun 2024 oleh Presiden Joko Widodo, di Lapangan Tenis Moncer Serius, GOR Samapta, Magelang, Jawa Tengah, sebagaimana siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin.
Nesya, salah satu siswa SMK yang berkesempatan berdialog dengan Presiden Jokowi, mengatakan bahwa PIP atau Kartu Indonesia Pintar telah membantu anak-anak yang kurang mampu bersekolah.
"Menurut saya untuk manfaat dari Kartu Indonesia Pintar ini bisa membantu anak-anak yang kurang mampu untuk bisa memenuhi sekolahnya sehingga tidak memutus sekolah para anak-anaknya sehingga bisa melanjutkan sampai jenjang yang lebih tinggi lagi," ujar Nesya.
Nesya telah merasakan langsung manfaat program tersebut sejak ia duduk di bangku sekolah dasar (SD). Menurutnya, PIP atau KIP telah membantunya dalam memenuhi biaya sumbangan pembinaan pendidikan (SPP), biaya praktik, dan kebutuhan sekolah lainnya terutama karena ia menempuh pendidikan di sekolah swasta.
"Sangat terbantu, dari SD untuk kebutuhan sekolahnya sudah tercukupi pakai KIP. Apalagi sekarang di sekolah--kan sekolahnya swasta--jadi untuk pembayaran SPP, praktik, itu sangat terbantu dengan adanya KIP," jelasnya.
Nesya berharap ia dapat menempuh pendidikan ke jenjang perkuliahan sehingga ia bisa mewujudkan cita-citanya menjadi seorang apoteker. Ia pun berterima kasih kepada Presiden Jokowi atas program KIP atau PIP.
"Tentunya terima kasih banyak untuk Pak Jokowi telah memberikan program KIP ini. Tentunya sangat membantu bagi saya pribadi dan orang-orang yang dapat juga untuk bantuan KIP-nya," lanjutnya.
Manfaat serupa dirasakan oleh pelajar lainnya, Lili Naifah. Seperti Nesya, Lili juga telah menjadi penerima bantuan KIP atau PIP sejak ia duduk di sekolah dasar. Baginya, PIP telah membantunya meringankan beban orang tua.
"Merasa terbantu karena mengurangi beban orang tua juga buat bantu pendidikan di sekolah. Harapannya ke depan dilanjutkan lagi," ujar Lili.
Gilang, seorang siswa SMK, juga berharap hal serupa. Siswa yang kini mengenyam pendidikan di SMK Negeri 3 Magelang tersebut berharap program bantuan pendidikan tersebut dapat lebih disebarluaskan.
"Agar PIP-nya itu lebih disebarluaskan lagi buat teman-teman di luar sana yang juga membutuhkan buat biaya sekolah," ujar Gilang.
Presiden Joko Widodo dalam acara tersebut berpesan bahwa bantuan PIP digunakan untuk membeli keperluan belajar siswa. Presiden mengingatkan agar bantuan uang tidak dibelikan ponsel atau pulsa telepon genggam.