Pemkab Maros Sipkan Pusat Pembibitan Kedelai

id kedelai, tempe, tahu, maros

Pemkab Maros Sipkan Pusat Pembibitan Kedelai

Seorang petani sedang panen kedelai (ANTARANews)

"Untuk memperbaiki produksi lokal ini, kami akan mengupayakan peningkatan produksi kedelai dengan perbaikan benih kedelai untuk petani,"
Maros (antarasulteng.com) - Pemerintah Kabupaten Maros, Sulsel, mempersiapkan pusat pembibitan kedelai untuk mengantisipasi melambungnya harga kedelai yang merupakan bahan baku tempe dan tahu.

"Selama ini, perajin tempe dan tahu kita terlalu tergantung pada produksi impor, karena produksi lokal belum mencukupi kebutuhan bahan baku tempe dan tahu. Karena itu, kami memikirkan untuk membuat pembibitan kedelai," kata Bupati Maros HM Hatta Rahman di Kabupaten Maros, Sulsel, Jumat.

Menurut dia, produksi kedelai lokal selama ini hanya menggunakan bibit yang diolah masyarakat  yang dibeli di pasar dengan kualitas standar.

Dia mengatakan, untuk kebutuhan perajin tempe dan tahu di daerah yang berjulukan "Butta Salewangang" ini, umumnya bersumber dari produksi lokal yang dikembangkan petani, khususnya yang berada di wilayah Dusun Tana Lompo, Desa Sambueja, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros, Sulsel.

"Untuk memperbaiki produksi lokal ini, kami akan mengupayakan peningkatan produksi kedelai dengan perbaikan benih kedelai untuk petani," katanya.

Dengan perbaikan benih tersbut, lanjut dia, diharapkan petani dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi kedelainya. Karena selama ini, produksi rata-rata petani baru mencapai satu per hektare dengan kualitas standar.

Selain perbaikan kualitas dan penambahan kuantitas, Hatta mengatakan, pihaknya  juga akan menambah lahan tanaman kedelai seluas 1.000 hektar dari luas lahan tanaman kedelai yang sudah dikembangkan di Kabupaten Maros yakni lima ribu hektare.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Maros Burhanuddin mengatakan, selama ini bibit kedelai subsidi dari pemerintah pusat terlambat tiba di tangan petani, sehingga terpaksa menjual bibit dari pasar lokal.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, lanjut dia, Pemkab Maros menggagas membuat sentra penangkaran kedelai di pusat pembibitan kedelai di Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros, Sulsel.

Menanggapi hal itu, salah seorang petani kedelai di Desa Sambueja, Tombong menyambut gembira rencana tersebut, karena selama ini hanya menggunakan bibit kedelai yang dibeli dari pasar dari hasil panen yang lalu. Sedang produksinya rata-rata dijual di pasar seharga Rp6.500 per kilogram.***