Disperindag Sulteng jaga stabilitas harga kedelai dan gula pasir

id Pangan

Disperindag Sulteng  jaga stabilitas harga kedelai dan gula pasir

Petugas menunggu pembeli pada kegiatan Pasar Murah di Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, Kamis (28/10/2021). Pasar Murah dengan harga distributor yang digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Palu itu dimaksudkan untuk membantu warga memenuhi kebutuhan pangannya di saat pandemi COVID-19 yang masih berlangsung. ANTARA FOTO/Basri Marzuki/hp.

Palu (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tengah (Disperindag Sulteng) menjaga stabilitas harga kacang kedelai dan gula pasir di tengah lonjakan yang sudah melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET), Rabu.

"Berdasarkan hasil pantauan pasar yang kami lakukan harga kacang kedelai sudah Rp13.500 dan harga gula pasir Rp14.167, padahal harga eceran tertinggi (HET) dua item itu Rp13 ribu," kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sulteng, Donny Iwan di Palu, Rabu.

Ia menerangkan besarnya jumlah kebutuhan pasar dan konsumen belum berbanding lurus dengan hasil produksi petani kacang kedelai lokal, sehingga belum mampu mendukung ketersediaan di pasar secara optimal.

Oleh karena itu, pihaknya mendatangkan produk kacang kedelai asal Surabaya, Jawa Timur, menggunakan transportasi laut untuk mencukupi kebutuhan pasar-pasar yang ada di Sulteng.

Selanjutnya, kata Donny, gula pasir yang juga mengalami lonjakan harga, disebabkan menurunnya produksi petani tebu pada sejumlah daerah yang selama ini menjadi distributor utama pasokan gula ke Sulteng.

"Hasil panen kacang kedelai disini masih dipengaruhi cuaca sehingga harus mendatangkan dari Surabaya, dan itu biayanya cukup besar. Hal itu juga sama dengan gula pasir, hasil panen petani tebu disana belum cukup optimal," terangnya.

Meskipun begitu, lanjut Donny, Disperindag Sulteng memastikan lonjakan harga terhadap dua bahan pangan tersebut tidak akan berlangsung lama.

"Karena ini adalah faktor cuaca dipastikan tidak akan berlangsung lama, dan kenaikan harga itu tidak akan tinggi, karena memang kami sudah melakukan upaya-upaya untuk mengantisipasi hal tersebut," demikian Donny.