Pelatih STY diusulkan dapat gelar kehormatan warga negara Indonesia

id Timnas Indonesia,Pelatih STY,Warga Kehormatan Indonesia,Shin Tae Yong (STY),Sepakbola,Piala Asia U-23

Pelatih STY diusulkan dapat gelar kehormatan warga negara Indonesia

Direktur Mi6 Bambang Mei Finarwanto (kanan) didampingi Dewan Pendiri Mi6, Hendra Kesumah (tengah) dan Sekretaris Mi6, Lalu Athari Fathullah (kiri) di Mataram, Minggu (28/4/2024). (ANTARA/Nur Imansyah).

Mataram (ANTARA) - Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong (STY) diusulkan mendapatkan gelar warga negara kehormatan Indonesia karena dinilai telah menorehkan sejarah bagi timnas sepakbola Indonesia masuk ke semifinal di ajang Piala Asia U-23 Qatar dan kini berpeluang besar lolos ke Olimpiade Paris 2024.

Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengusulkan agar STY mendapat gelar warga negara kehormatan dari Indonesia. Sebuah penghargaan yang hanya diberikan kepada orang-orang yang memiliki jasa besar kepada dunia, khususnya Indonesia.  

"Coach" STY telah menulis sejarah bagi sepak bola Indonesia yang akan dikenang selamanya. Dengan visi, dedikasi, dan kepemimpinan yang luar biasa. STY telah membuktikan bahwa mimpi besar dapat diwujudkan," kata Direktur Mi6 Bambang Mei Finarwanto didampingi Dewan Pendiri Mi6, Hendra Kesumah dan Sekretaris Mi6, Lalu Athari Fathullah di Mataram, Minggu.

Berpartisipasi untuk pertama kali di ajang Piala Asia U23, Indonesia kini sedang menjadi perhatian dunia. Timnas Indonesia lolos ke semifinal setelah menumbangkan raksasa sepak bola Asia Korea Selatan.

Timnas Indonesia kini berpeluang lolos ke Olimpiade Paris 2024 dengan mengantongi tiket playoff dan akan menghadapi Guinea, salah satu negara wakil Afrika. Bahkan, jika Timnas Indonesia mampu lolos ke partai final Piala Asia U23, maka Indonesia akan lolos otomatis ke Olimpiade Paris 2024, sebuah prestasi tingkat tinggi yang belum pernah diraih sebelumnya semenjak Indonesia merdeka.

Bambang Mei Finarwanto mengatakan, sesungguhnya setiap kali bermain, Timnas Indonesia tidak hanya mewakili negara, tetapi juga mewakili harapan dan impian semua masyarakat. Itulah mengapa apresiasi tinggi layak diberikan kepada Pelatih STY.

"Keberhasilan Timnas bukan hanya sebuah kemenangan bagi tim, tetapi juga kemenangan bagi seluruh negeri. Itulah mengapa menurut kami Mi6, "Coach" STY layak mendapat gelar Warga Negara Kehormatan," katanya.

Mantan Eksekutif Daerah WALHI NTB dua periode ini menegaskan, usulan apresiasi tinggi kepada Pelatih STY ini bukan hendak menciptakan diskriminasi dalam dunia olahraga Indonesia. Mengingat di cabang olahraga yang lain, prestasi Indonesia juga tak kalah menjulangnya.

Namun katanya, olahraga sepak bola, memiliki karakteristik yang khas. Sebab, prestasi tinggi dalam sepak bola, terutama oleh Timnas, memiliki kemampuan yang kuat untuk menyatukan orang dari berbagai latar belakang. Itu sebabnya, kesuksesan Timnas sepak bola sering kali dipandang sebagai pencapaian nasional yang membanggakan. Memicu rasa patriotisme dan identitas nasional yang kuat di antara seluruh warga negara.

Itulah mengapa, kemenangan dalam olahraga ini, membawa kebanggaan dan kesenangan bagi banyak orang. Dan inilah yang terjadi di seluruh masyarakat Indonesia saat ini. Hiruk pikuk sidang sengketa Pilpres yang baru saja usai, dilupakan, dan khalayak merayakan keberhasilan Timnas secara bersama-sama sebagai satu bangsa.

"Prestasi besar dalam sepakbola mampu mengalihkan perhatian masyarakat dari isu politik yang sedang memanas sekalipun. Kegembiraan dan semangat positif yang terjadi selama perayaan kemenangan Timnas ini, dapat meningkatkan kebahagiaan dan kesejahteraan psikologis masyarakat secara keseluruhan," katanya.

"Coach" STY telah mengharumkan nama bangsa kita," sambungnya.

Dalam sejarah sepakbola, gelar warga negara kehormatan pernah diterima Guus Hiddink dari Pemerintah Korea Selatan, atas prestasinya yang membawa Timnas Korsel menjadi juara tiga Piala Dunia tahun 2002.

Tentu saja, apresiasi kepada "Coach" STY sambung Lalu Athari, tak hanya harus datang dari negara semata. Bisa juga datang dari berbagai kalangan. Dia misalnya mendorong pemerintah daerah memberikan apresiasi. Apresiasi tersebut misalnya dengan mengabadikan nama STY sebagai nama stadion.

"Apresiasi juga layak diberikan kalangan dunia usaha. Semisal Guus Hiddink, atas prestasinya, dia mendapat tiket gratis dari maskapai penerbangan sepanjang usianya, ketika hendak datang ke Korea Selatan. Hal serupa, bisa diberikan kepada STY, manakala pelatih asal Korea Selatan bertandang ke Indonesia," ujar Athari.

Sementara Dewan Pendiri Mi6, Hendra Kesumah menambahkan sepakbola memiliki kemampuan unik untuk menyatukan orang dari berbagai latar belakang, suku, agama, dan pandangan politik. Prestasi Timnas yang besar seringkali menjadi titik fokus yang mempersatukan masyarakat dalam keragaman Indonesia.

"Prestasi tinggi sepakbola Timnas ini menjadi peluang untuk meningkatkan kesatuan, kebahagiaan, dan identitas nasional kita sebagai Indonesia," katanya.