Ankara (ANTARA) - Pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat mengatakan bahwa dibutuhkan 14 tahun untuk membersihkan reruntuhan dalam jumlah besar di Jalur Gaza yang ditinggalkan akibat perang Israel.
Pehr Lodhammar, seorang pejabat pada Layanan Pekerjaan Ranjau PBB melalui keterangan di Jenewa mengatakan bahwa perang tersebut telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk.
Menurut kantor media di Gaza, serangan Israel telah menghancurkan sebanyak 70.000 rumah, dan merusak 290.000 lainnya, membuatnya tidak bisa dihuni. Bangunan lain yang juga terdampak mencakup gedung pemerintah, rumah sakit, sekolah, masjid, gereja, dan situs bersejarah.
Israel telah menggempur Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan sekitar 1.200 orang.
Selain menewaskan lebih dari 34.000 warga Palestina sejak saat itu, serangan militer Israel telah mengubah sebagian besar wilayah kantong berpenduduk 2,3 juta orang itu menjadi reruntuhan, menyebabkan sebagian besar warga sipil kehilangan tempat tinggal, kelaparan, dan berisiko terkena penyakit.
Sumber: Anadolu
Berita Terkait
Israel luncurkan operasi kontraterorisme di Rafah
Selasa, 7 Mei 2024 15:56 Wib
Presiden Mesir desak Israel dan Hamas untuk sepakati gencatan senjata
Selasa, 7 Mei 2024 13:39 Wib
Hamas setujui usulan gencatan senjata di Jalur Gaza
Selasa, 7 Mei 2024 9:57 Wib
Media: AS sempat tunda pengiriman amunisi ke Israel pekan lalu
Senin, 6 Mei 2024 14:38 Wib
Kanselir Jerman bahas perang Gaza dengan PM Israel
Jumat, 3 Mei 2024 14:20 Wib
Prancis kecam serangan Israel ke konvoi bantuan Yordania untuk Gaza
Jumat, 3 Mei 2024 9:15 Wib
Kolombia putus hubungan dengan Israel akibat "genosida" di Jalur Gaza
Kamis, 2 Mei 2024 10:48 Wib
PBB: Bantuan ke Gaza tak boleh jadi dalih Israel menyerang Rafah
Rabu, 1 Mei 2024 10:48 Wib