DPRD Sulteng da Pemda Sigi tindaklanjuti penurunan stunting

id Sekretariat DPRD Sulteng ,Pemda Sigi,Stunting di Kabupaten Sigi ,Percepatan penurunan stunting ,Sulawesi Tengah

DPRD Sulteng da Pemda Sigi tindaklanjuti penurunan stunting

Arsip foto - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi melalui Disperindag menyalurkan bantuan pangan untuk pencegahan stunting di Desa Poi dan Wisolo Kecamatan Dolo Selatan. (ANTARA/HO-HUMAS PEMKAB SIGI)

Palu (ANTARA) - Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Tengah bersama Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Sigi terus menindaklanjuti program terpadu percepatan penurunan stunting berbasis perangkat daerah di kabupaten setempat.
 
"Pemberian bantuan berupa tambahan asupan makanan dan gizi kepada anak stunting di tiga desa di Kabupaten Sigi terus dilakukan oleh Sekretariat DPRD Provinsi Sulteng bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Sigi, Sekretariat DPRD Kabupaten Sigi, dan PT. Pelindo," kata Sekretaris DPRD Provinsi Sulteng Siti Rahmi Amir Singi di Palu, Rabu.
 
Ia mengatakan ketiga desa tersebut, yakni Desa Valatana, Desa Baluase dan Desa Rogo di Kecamatan Dolo Selatan, yang saat ini masih menunggu tindak lanjut dari pihak PT. Pelindo selaku pemilik program tanggung jawab sosial dan lingkungan (CSR).
 
Adapun beberapa hasil identifikasi permasalahan dari ketiga desa tersebut, yakni Desa Rogo membutuhkan 115 sarana MCK (Mandi, Cuci, Kakus), Desa Walatana membutuhkan satu MCK, dan Desa Baluase membutuhkan 43 MCK.
 
Kemudian, keluarga yang berisiko stunting di Desa Rogo sejumlah 40 kepala keluarga (KK), Desa Walatana tujuh KK, dan Desa Baluase 25 KK.
 
Selain itu, stunting di daerah itu juga dipengaruhi faktor ekonomi dan kemiskinan, masih tingginya tingkat perkawinan anak di bawah umur, masih sangat rendahnya tingkat pendidikan dan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) yang belum terlaksana dengan baik.
 
Siti Rahmi mengatakan pihak Sekretariat DPRD Provinsi Sulteng saat ini belum mempunyai kriteria khusus untuk penyediaan pemberian bantuan jangka pendek, seperti jenis atau merek susu, biskuit dan bahan makanan tambahan lainya.
 
Untuk itu, dia meminta kepada Dinas Kesehatan Sigi untuk memberikan informasi konkret, sehingga nantinya dalam pemberian bantuan berupa makanan tambahan asupan gizi dapat benar-benar tepat sasaran dan sesuai dengan peruntukannya.
 
Pada kesempatan yang sama, Perwakilan Dinas Kesehatan Sigi dr. Adheleide menjelaskan saat ini pihaknya telah menganggarkan beberapa program bantuan berupa tambahan asupan gizi.
 
"Termasuk di antaranya adalah jenis susu untuk kualitas stunting dan akan dilakukan pendistribusian sekitar bulan Juni 2024," katanya.
 
Sementara itu, Manager PT Pelindo Endang Srinengsih mengatakan agar permohonan bantuan dana CSR tersebut dapat dibuatkan berupa proposal, sehingga dapat ditindaklanjuti atas pengajuan dana CSR dari pusat berdasarkan surat keputusan,

Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2023, Kabupaten Sigi menjadi wilayah di Sulteng dengan angka stunting masih tinggi yakni 36,8 persen. Sementara prevalensi stunting Sulteng masih di angka 28,2 persen.