Pemprov Sulteng: Inovasi pertanian mampu tingkatkan produksi pangan

id Tanaman pangan, TPH, Sulteng, Nelson Metubun, Pemprov Sulteng, padi, sawah, pangan, jagung, kedelai,Petani

Pemprov Sulteng:  Inovasi pertanian mampu tingkatkan produksi pangan

Ilustrasi- Petani membajak sawahnya menggunakan traktor tangan sebelum ditanami padi di Desa Porame, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Sabtu (18/4/2020). ANTARAFOTO/Basri Marzuki/wsj.

Palu (ANTARA) -
Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mengatakan sejumlah program inovasi pertanian dapat meningkatkan produktivitas dan produksi pangan daerah yang berkelanjutan.
 
"Pertanian merupakan sektor utama Sulteng yang hingga kini masih tetap produktif yang memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan ekonomi daerah," kata Kepala Dinas TPH Sulteng Nelson Metubun yang dihubungi di Palu, Sulteng, Minggu.
 
Ia memaparkan, setiap tahun Sulteng selalu surplus beras di angka 90 ribu hingga 125 ribu ton, sehingga dinilai ketersediaan bahan pangan di daerah itu cukup dan mampu menyuplai kebutuhan beras sejumlah daerah sekitar.
 
Guna menggenjot produksi lebih besar, tahun ini Pemerintah Provinsi Sulteng telah mengadopsi sejumlah program inovasi yang dicanangkan Kementerian Pertanian diantaranya Indeks Pertanaman 400 (IP400), lalu pertanian berkelanjutan melalui perkampungan industri pangan atau food estate, termasuk penyiapan kawasan pangan Nusantara.
 
Khusus program IP400, katanya, saat ini sedang uji coba di lahan seluas 10.000 hektare pada tujuh daerah yakni Kabupaten Donggala, Sigi, Parigi Moutong, Poso, Banggai, Banggai Laut dan Banggai Kepulauan.
 
"Perencanaan program food estate didorong dua daerah yakni Kabupaten Tolitoli dan Buol namun tidak menutup kemungkinan meluas ke kabupaten lainnya, lalu sasaran program kawasan pangan nusantara di Kabupaten Donggala dan Sigi.
Gubernur Sulteng Rusdy Mastura didampingi Kadis TPH Provinsi Sulteng Nelson meninjau alat mesin pertanian yang diserahkan kepada petani, berlangsung di Kantor Gubernur Sulteng, di Palu, Selasa (19/7/2022) ANTARA/Muhammad Hajiji.
Menurutnya, keberhasilan upaya peningkatan produksi pangan tidak terlepas dari kerja keras petani, baik pengelolaan secara individu, kelompok tani (Poktan) maupun gabungan kelompok tani (Gapoktan).
 
Menurut data TPH Sulteng, luas lahan pertanian padi sawah di provinsi ini kurang lebih 140.100 hektare dan 23,27 persen atau 32.600 hektare diantaranya berada di Parigi Moutong.
 
"Selain padi sawah, Sulteng juga masih menggenjot produksi padi ladang di lahan seluas 13.420 hektare dengan realisasi produksi tahun 2021 mencapai 37.814 ton dengan produktivitas 37,87 kwintal per hektare dari luas panen 9.985 hektare. Padi ladang tidak bisa menggunakan skema IP400 sehingga perlakuannya tetap secara natural," tutur Nelson.
 
Tahun ini, katanya, target produksi padi ladang 39.328 ton dan produktivitas 29,31 kwintal per hektare pada luas lahan yang sapa tahun sebelumnya.
 
Ia menambahkan selain padi ada pula komoditas jagung dan kedelai yang menjadi basis kekuatan produksi pangan Sulteng.
 
"Target produksi kedelai tahun ini 14.616 ton biji kering dari realisasi tahun sebelumnya 2.020 ton biji kering dan realisasi komoditas jagung 102.791 ton pipilan kering di atas lahan kurang lebih 70.000 hektare. Semua komoditas dari tanaman pangan dan hortikultura kami upayakan dapat memberikan kontribusi terhadap daerah dan negara," demikian Nelson.