Kemenag Sulteng: kompetensi Pendakwah perlu ditingkatkan dari segi literasi

id Kanwil kemenag, kemenag Sulteng, pendakwah, penceramah agama,Rusman langke

Kemenag Sulteng: kompetensi Pendakwah perlu ditingkatkan dari segi literasi

kakanwil Kemenag Sulawesi Tengah, Rusman Langke saat menyampaikan sambutanya pada kegiatan Bimbingan Teknis Penguatan Kompetensi Penceramah lh Agama, di Palu, Senin (11/10/2020). ANTARA/HO/Kemenag Sulteng

Penceramah agama perlu diberi penguatan kompetensi, utamanya dari segi literasi agar dapat menjawab tantangan permasalahan umat di era kekinian
Palu (ANTARA) -
Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Sulawesi Tengah menilai kompetensi pendakwah perlu ditingkatkan dari segi literasi.

"Penceramah agama perlu diberi penguatan kompetensi, utamanya dari segi literasi agar dapat menjawab tantangan permasalahan umat di era kekinian," kata Kepatka Kantor Wilayah Kemenag Sulteng Rusman Langke saat menghadiri kegiatan bimbingan teknis penguatan kompetensi penceramah agama, di Palu, Senin.

Menurut dia, penguatan kapasitas sangat strategis menambah wawasan bagi pendakwah di provinsi itu agar tercipta gagasan cemerlang dalam membimbing dan mencerahkan umat.

Dikesempatan itu, Kakanwil Kemenag mengapresiasi Organisasi masyarakat (Ormas), Lembaga Dakwah dan Pondok Pesantren yang telah mengutus delegasinya mengikuti kegiatan tersebut.

Dia mengatakan, kegiatan itu bukan merupakan bagian sertifikasi penceramah, namun lebih diarahkan pada penguatan wawasan dan kompetensi penceramah agama bekerja sama dengan seluruh elemen umat Islam.

"Apalagi di tengah kondisi rendahnya tingkat literasi jika dibadingkan tingginya penggunaan media sosial di tengah-tengah masyarakat saat ini merupakan tantangan bagi da'i yang harus dijawab, sehingga dakwah dapat menyebar dengan maksimal," jelas Rusman.

Ketua panitia pelaksana Sofyan Arsyad menyebutkan, Provinsi Sulteng masuk dalam 12 provinsi yang mendapatkan alokasi peserta Bimtek sebanyak 300 orang, yang dibagi dalam tiga angkatan. Sedangkan provinsi lainnya hanya mendapat alokasi 200 orang peserta.

Menurut Sofyan, kegiatan itu bertujuan untuk meningkatkan kompetensi penceramah agama dari aspek materi maupun metodologi dakwah, serta untuk menguatkan nilai-nilai moderasi beragama di kalangan penceramah, sebagai implementasi Islam Rahmatan Lil Alamin dalam bingkai NKRI.

"Selain meningkatkan kapasitas, juga bagian dari meningkatkan pemahaman ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan bagi pendakwah," kata dia menambahkan.

Kegiatan tersebut dijadwalkan berlangsung selama dua hari mulai 12-13 Oktober 2020.