Jakarta (ANTARA) - Indonesia harus dapat memimpin persiapan Tahun Internasional Ekonomi Kreatif Dunia 2021, kata Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar, seperti disampaikan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Untuk itu, menurut Wamenlu Mahendra, Indonesia harus mampu mendorong implementasi Tahun Internasional Ekonomi Kreatif Dunia tahun 2021 secara efektif bagi pemulihan sektor ekonomi kreatif maupun ekonomi dunia.
Pesan itu disampaikan dalam pembukaan pertemuan Friends of Creative Economy (FCE) yang berlangsung pada 11 November 2020.
Tahun Internasional Ekonomi Kreatif Dunia 2021 ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui Resolusi Majelis Umum PBB No. 74/198 yang diinisiasi oleh Indonesia.
Hal itu merupakan salah satu bentuk kepemimpinan internasional Indonesia dalam mendorong pemajuan ekonomi kreatif di dunia.
Pertemuan FCE berlangsung pada 11-12 November 2020 atas inisiasi bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Kementerian Luar Negeri RI.
Pertemuan dilakukan secara langsung di Serpong, Indonesia, dan juga secara virtual, dengan diikuti 55 negara dan 8 organisasi internasional.
Peserta pertemuan berasal dari berbagai latar belakang, antara lain pelaku ekonomi kreatif, pemerintah, organisasi internasional termasuk PBB dan ASEAN, dan akademisi.
Pembahasan FCE terpusat pada persiapan pelaksanaan Tahun Internasional Ekonomi Kreatif Dunia 2021.
Sehubungan dengan potensi peranan ekonomi kreatif bagi pemulihan ekonomi global, Indonesia mengusulkan tema "Inclusively Creative: A Global Recovery" bagi pelaksanaan Tahun Internasional Ekonomi Kreatif Dunia 2021.
Indonesia juga merencanakan penyelenggaraan pertemuan dunia di sektor ekonomi kreatif, yaitu pertemuan kedua World Conference on Creative Economy (WCCE) di Bali, Indonesia, pada pertengahan 2021.
"Inklusivitas berasal dari keyakinan kami bahwa dengan memberikan kesempatan yang sama tanpa memandang latar belakang, ekonomi kreatif akan menjembatani kekompakan antar masyarakat," kata Wamen Parekraf Angela H. Tanoesoedibjo.
"Pandemi telah memicu disrupsi digital, dan kini saatnya mengatasi tantangan dan menangkap peluang digitalisasi serta pengaruhnya terhadap sektor ekonomi kreatif," ujar Angela.
Dalam kesempatan yang sama, Wamenlu RI Mahendra Siregar menekankan pentingnya mengubah tantangan menjadi peluang dengan menghubungkan sektor kreatif, meningkatkan akses industri kreatif kepada inklusi keuangan, dan memperkuat kolaborasi internasional.
Wamenlu RI juga menyampaikan bahwa pelaksanaan Tahun Internasional Ekonomi Kreatif harus bersifat inklusif dan berorientasi pada tindakan.
Pertemuan FCE 2020 juga telah berhasil mengidentifikasi sejumlah program dan inisiatif internasional untuk melaksanakan tahun internasional dalam pencapaian Sasaran Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).
Berita Terkait
Ronaldo beri ucapan selamat Idul Fitri untuk umat Islam di dunia
Kamis, 11 April 2024 7:10 Wib
H-3 Lebaran, 11.333 pemudik melintas di Bandara Syamsudin Noor
Selasa, 9 April 2024 2:56 Wib
Dubes Iran: Hari Al-Quds momentum sampaikan solidaritas Palestina
Kamis, 4 April 2024 8:51 Wib
Georgia, Ukraina dan Polandia melaju ke putaran final Piala Eropa 2024
Rabu, 27 Maret 2024 9:13 Wib
Gol cepat Pellegrini bantu Italia raih kemenangan 2-0 atas Ekuador
Senin, 25 Maret 2024 8:34 Wib
Robinho akan jalani hukuman penjara 9 tahun terkait kasus pemerkosaan
Kamis, 21 Maret 2024 7:32 Wib
Christian Eriksen kecewa jarang dimainkan oleh Erik ten Hag
Rabu, 20 Maret 2024 10:22 Wib
Lionel Messi dipastikan absen bela Argentina di dua laga persahabatan
Selasa, 19 Maret 2024 9:07 Wib