Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan bahwa pers, bersama pemangku kepentingan lainnya, berperan besar dalam penyebaran informasi dan edukasi mengenai pandemi COVID-19 kepada masyarakat.
"Edukasi publik sangat ditentukan peran serta media, pers, bersama pemangku kepentingan lainnya," kata Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo, Widodo Muktiyo, saat diskusi tentang Hari Pers Nasional yang disiarkan di TVRI, Rabu malam.
Widodo menekankan bahwa pers tetap pilar keempat dari demokrasi dan selama masa pandemi ini pers merupakan jembatan komunikasi antara pemerintah, pemangku kepentingan dan masyarakat.
Dalam hal ini, pers memberikan informasi kepada publik agar masyarakat mau mengubah perilaku mereka, berkaitan dengan pandemi COVID-19.
"Pers sangat berperan dalam mencegah COVID-19. Harus kita maknai bersama antara dunia pers, masyarakat pers dengan pemerintah bersama mendidik masyarakat menuju tatanan yang lebih baik," kata Widodo.
Widodo menyebutkan ada sekitar 4.300 jurnalis yang terlibat dalam tim komunikasi publik untuk memberikan informasi, sosialisasi, dan edukasi kepada masyarakat untuk melawan pandemi virus corona.
"Hal seperti ini jadi penting di tengah situasi sekarang ini, (masyarakat) membutuhkan informasi yang sehat dan aman. Mengurangi hoaks," kata Widodo.
Di tengah situasi ini, Kominfo berpendapat masyarakat perlu literasi digital.
Berbicara mengenai peta jalan dunia pers selama dan setelah pandemi COVID-19, Kominfo mengatakan ada jaminan berekspresi melalui media digital maupun konvensional, bahwa ruang berekspresi terjamin dan aman.
"Kami memberikan ruang kepada masyarakat untuk bisa mengekspresikan dengan saling mengedukasi," kata Widodo.
Hari Pers Nasional (HPN) setiap tanggal 9 Februari tetap digelar tahun ini di tengah pandemi virus corona, sejumlah kegiatan akan diadakan secara daring.
Tahun ini Hari Pers Nasional akan diselenggarakan di Jakarta, ditargetkan bisa menjangkau sekitar 10.000 orang ketika diadakan secara daring atau virtual.