Jakarta (ANTARA) - Disney Plus sedang mengembangkan sebuah serial yang berlatar belakang Wakanda.
Serial ini adalah bagian dari kesepakatan televisi multi-tahun secara keseluruhan yang baru dari Ryan Coogler dan Proximity Media miliknya telah menandatangani kontrak dengan The Walt Disney Company yang kedepannya akan menggarap beberapa proyek untuk serial televisi.
Coogler sebelumnya menyutradarai dan ikut menulis film "Black Panther" yang mengambil latar di negara fiksi Afrika, bernama Wakanda dan saat ini sedang mengerjakan sekuel film tersebut.
"Ryan Coogler adalah pendongeng tunggal yang memiliki visi dan karyanya menjadikan dia sebagai salah satu pembuat film terkemuka di generasinya," kata Bob Iger, pimpinan The Walt Disney Company dilansir Variety, Selasa.
"Dengan 'Black Panther', Ryan menghidupkan kisah inovatif dan karakter ikonik secara nyata, bermakna, dan berkesan, menciptakan momen budaya yang menentukan. Kami sangat senang untuk memperkuat hubungan kami dan berharap dapat menceritakan lebih banyak kisah hebat dengan Ryan dan timnya," imbuh Iger.
Jika proyek Wakanda menjadi sebuah serial, ini akan menjadi pertunjukan terbaru dalam Marvel Cinematic Universe yang berada di bawah naungan Disney Plus.
Layanan digital tersebut baru-baru ini meluncurkan acara pertamanya, "WandaVision", "Falcon and Winter Soldier" dan "Loki". Selain itu ada juga "Hawkeye", "Moon Knight", "She-Hulk", "Ms. Marvel" serta serial yang berfokus pada karakter Nick Fury yang dibintangi oleh Samuel L. Jackson.
"Merupakan suatu kehormatan untuk bermitra dengan The Walt Disney Company. Bekerja dengan mereka di 'Black Panther' adalah mimpi yang menjadi kenyataan," ujar Coogler.
"Sebagai konsumen setia televisi, kami sangat bahagia meluncurkan bisnis televisi kami bersama Bob Iger, Dana Walden, dan semua studio menakjubkan di bawah payung Disney. Kami berharap dapat belajar, tumbuh, dan membangun hubungan dengan penonton di seluruh dunia melalui platform Disney," imbuhnya.
"Black Panther" sendiri sukses besar dengan meraup hampir 1,35 miliar dolar Amerika di seluruh dunia. Film ini semakin bermakna setelah kematian Chadwick Boseman akibat kanker usus besar pada Agustus 2020.