Pengguna nama domain .id sudah capai 500.000

id pandi,nama domain,domain .id

Pengguna nama domain .id sudah capai 500.000

Ilustrasi jumlah pengguna nama domain .id. (ANTARA/HO-PANDI)

Ada tujuh poin inti yang menjadi kunci keberhasilan sejauh ini, di antaranya adalah memudahkan syarat pendaftaran untuk nama domain .id dan .my.id, lalu memperluas channel pemasaran di dalam dan luar negeri

Jakarta (ANTARA) - Organisasi yang ditugasi pemerintah mengelola nama domain internet Indonesia, PANDI, melaporkan bahwa hingga 25 Februari 2021 pengguna nama domain .id sudah mencapai 500.000.

Data Pengelola Nama Domain Internet Indonesia menyebutkan, dari 13 nama domain yang dikelola, registrasi terbanyak adalah .id dengan 193.280, diikuti .co.id sebanyak 190.943, dan .my.id 99.855 domain.

Deputi Bidang Pengembangan Bisnis, Marketing dan Kerjasama PANDI Gunawan Tyas Jatmiko mengatakan, untuk mencapai angka setengah juta pengguna itu tidak lah mudah, perlu strategi pemasaran yang tepat untuk mendorongnya.

"Ada tujuh poin inti yang menjadi kunci keberhasilan sejauh ini, di antaranya adalah memudahkan syarat pendaftaran untuk nama domain .id dan .my.id, lalu memperluas channel pemasaran di dalam dan luar negeri," katanya, dikutip Senin.

Selain itu, kata dia, PANDI juga menurunkan harga nama domain .my.id, menjadi nama domain paling murah di Indonesia yang memberikan dampak paling signifikan terhadap pertumbuhan nama domain .id secara keseluruhan.

PANDI juga memberlakukan batas harga terendah atau harga eceran tertinggi (HET) untuk menghindari perang harga sekaligus memberikan margin harga jual yang menarik.

Gunawan menyebutkan bahwa saat ini PANDI gencar berkolaborasi dengan mitra penjualan untuk melakukan kegiatan daring dan luring untuk meluaskan brand awareness nama domain .id.

"Berkolaborasi dengan komunitas di luar IT untuk memperkenalkan nama domain .id sehingga persebarannya lebih luas. Dan kami mempunyai program Merajut Indonesia Melalui Digitalisasi Aksara Nusantara (MIMDAN) yang menjadikan PANDI dan .id-nya dikenal luas di kalangan masyarakat luas dan seluruh stakeholder yang terlibat."

Bahkan, lanjutnya, lembaga kebudayaan dunia, UNESCO, juga ikut mempromosikan ke ranah internasional sehingga bisa menaikkan citra positif, karena kegiatan ini merupakan langkah mulia untuk membuat aksara nusantara tetap eksis di era digital dan tidak punah.

Peningkatan jumlah domain .id yang mengalami tren sangat positif di tahun 2020, juga menarik perhatian pengelola nama domain tingkat Asia Pasifik (APTLD) lantaran tumbuh signifikan, sekitar 40 persen.

"Hingga memaksa APTLD bertanya kepada PANDI strategi apa yang kami pakai hingga kenaikannya sampai begitu tinggi," kata Gunawan.

"Saat ini kompetitor kita yang menjadi pesaing berat adalah Vietnam (.vn), untuk .vn yang saat ini masih menduduki posisi puncak sebagai jawara di ASEAN. Tapi dari statistik yang ada, domain .id menargetkan tahun ini bisa menyalip Vietnam, dan menjadi juara di ASEAN dengan mengalahkan .vn," kata Gunawan menambahkan.