Pemkot Palu terima bantuan puluhan paket suplemen BNI untuk nakes

id Pandemi COVID-19, walikotapalu, Hadianto Rasyid, Pemkotpalu, BNI, suplemen, Sulteng

Pemkot Palu  terima bantuan puluhan paket suplemen BNI untuk nakes

Wali Kota Palu Hadianto Rasyid (tiga dari kanan) berfoto bersama usai menerima bantuan suplemen yang diserahkan pihak BNI Cabang Palu untuk tenaga kesehatan yang bertugas menangani pasien COVID-19 di kota itu, Senin (16/8/2021). ANTARA/HO-Humas Pemkot Palu

Palu (ANTARA) -
Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah menerima bantuan peduli COVID-19 Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Palu berupa paket suplemen untuk tenaga kesehatan di daerah itu.
 
"Kami mengapresiasi apa yang telah diberikan BNI sebagai bentuk dukungan terhadap upaya pemerintah dalam melakukan pencegahan dan pengendalian COVID-19," kata Wali Kota Palu Hadianto Rasyid saat menerima bantuan BNI Peduli COVID-19 di Palu, Senin.
 
Ia mengemukakan bantuan tersebut bermanfaat bagi tenaga media, khususnya mereka yang ditugaskan menangani pasien COVID-19, untuk meningkatkan daya tahan tubuh agar tidak mudah terjangkit virus.
 
Bantuan disalurkan melalui Pemkot Palu sebanyak 30 paket terdiri atas minuman isotonik, telur, susu, dan vitamin.
 
"Di situasi saat ini perlu saling berbagi, membantu sesama dalam rangka saling menguatkan dan menyemangati dengan begitu terjalin kebersamaan meskipun kita harus menjaga jarak secara fisik, namun secara hubungan sosial saling membantu," ujar Hadianto.
 
Pemkot Palu dalam penanganan pandemi COVID-19 memprioritaskan tenaga kesehatan sebagai garda terdepan, terjamin dari sisi kesehatan dan mendapat perhatian khusus bila mereka terpapar virus corona.
 
"Artinya, bila di antara mereka ada yang terpapar COVID-19, harus segera ditangani agar mereka cepat pulih supaya bisa kembali bertugas merawat pasien-pasien lainnya," ucap dia.
 
Ia menambahkan penanganan COVID-19 di Palu saat ini terus dioptimalkan, apalagi selama penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mengingat angka penyebaran virus corona masih cukup tinggi.

Oleh karena itu, sejumlah kebijakan harus diterapkan secara ketat, salah satu pemberlakuan kebijakan tersebut, yakni karantina mikro secara efektif di kawasan Perumahan Dosen (Persis) Universitas Tadulako Palu yang dinilai rentan dan tingkat kasus kematian melonjak drastis sepekan terakhir hingga angka 17 persen.
 
"Kegiatan ini terpaksa dilakukan untuk melindungi warga lain sekaligus memutus mata rantai penyebaran pada klaster keluarga," demikian Hadianto.