Bendera Merah Putih 1.000 meter dibentangkan di kapal pinisi
Makassar (ANTARA) - Pembentangan bendera Merah Putih sepanjang 1.000 meter dari atas kapal pinisi di perairan pantai mewarnai upacara bendera Hari Kemerdekaan ke 76 RI pada tahun ini di Anjungan Pantai Losari, Makassar, Sulawesi Selatan.
"Kami melibatkan 76 kapal nelayan sesuai ulang tahun negara kita 76 tahun. Selain itu juga TNI-Polri. Bentangan 1.000 artinya, ada kata bijak mengatakan ku ingin hidup seribu tahun lagi, untuk masa depan," papar Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto disela upacara bendera di Anjungan Losari, Selasa.
Pembentangan bendera Merah Putih tersebut, kata wali kota, adalah bagian dari semangat masyarakat dalam memperingati hari kemerdekaan meskipun di tengah pandemi COVID-19.
Selain atraksi pembentangan bendera 1.000 meter, Pemerintah Kota Makassar juga memberikan penghargaan kepada sejumlah tokoh maupun atlit berprestasi peraih medali perunggu di Olimpiade Tokyo yang telah mengharumkan nama bangsa Indonesia terkhusus Kota Makassar.
"Saya kira, kami menumbuhkan budaya menghargai orang. Di saat seperti inilah budaya menghargai harus betul-betul kita tumbuhkan," papar pria akrab disapa Danny Pomanto ini.
Ia menyebutkan, seperti sosok Muhammad Daeng Patompo, Wali Kota pertama Makassar yang mendapat penghargaan Prasanya Karya Nugraha di zamannya. Tentu dari sosok kepemimpinannya menjadi bagian dari pondasi pembangunan di Kota Makassar yang monumental.
Selain itu Daeng Patompo, sosok Prof Dr dr Idrus Paturusi juga diberikan penghargaan bagaimana mendedikasikan dirinya tanpa pamrih dan tanpa mengenal waktu dan umur menjadi bagian terdepan dalam memperjuangkan keselamatan masyarakat ditengah pandemi COVID-19.
Sosok lain adalah, Pasarabba, yang mendapatkan penghargaan Kalpataru atas upayanya melestarikan tanaman Magrove.
Menurut dia, sangat jarang orang mendapatkan Kalpataru di kota besar, biasanya yang mendapatkan penghargaan itu orang yang mendedikasikan hidupnya di hutan dan gunung, sementara Kota Makassar tidak memiliki hutan dan gunung.
"Kota Makassar hanya punya tanaman Mangrove, maka pantas diberikan penghormatan. Tidak banyak yang tahu ada anak kita umur belasan sudah juara menembak, begitu pun Rahmat (juara angkat besi Olimpiade). Kami ingin mengangkat orang berdedikasi untuk Makassar," tuturnya menambahkan.
Dari pantauan upacara penaikan bendera Merah Putih di Anjungan Pantai Losari di ikuti seluruh perwakilan jajaran Organisasi Perangkat Daerah, Perusda, Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Perhubungan dan dihadiri tokoh dan tamu undangan lainya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Kami melibatkan 76 kapal nelayan sesuai ulang tahun negara kita 76 tahun. Selain itu juga TNI-Polri. Bentangan 1.000 artinya, ada kata bijak mengatakan ku ingin hidup seribu tahun lagi, untuk masa depan," papar Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto disela upacara bendera di Anjungan Losari, Selasa.
Pembentangan bendera Merah Putih tersebut, kata wali kota, adalah bagian dari semangat masyarakat dalam memperingati hari kemerdekaan meskipun di tengah pandemi COVID-19.
Selain atraksi pembentangan bendera 1.000 meter, Pemerintah Kota Makassar juga memberikan penghargaan kepada sejumlah tokoh maupun atlit berprestasi peraih medali perunggu di Olimpiade Tokyo yang telah mengharumkan nama bangsa Indonesia terkhusus Kota Makassar.
"Saya kira, kami menumbuhkan budaya menghargai orang. Di saat seperti inilah budaya menghargai harus betul-betul kita tumbuhkan," papar pria akrab disapa Danny Pomanto ini.
Ia menyebutkan, seperti sosok Muhammad Daeng Patompo, Wali Kota pertama Makassar yang mendapat penghargaan Prasanya Karya Nugraha di zamannya. Tentu dari sosok kepemimpinannya menjadi bagian dari pondasi pembangunan di Kota Makassar yang monumental.
Selain itu Daeng Patompo, sosok Prof Dr dr Idrus Paturusi juga diberikan penghargaan bagaimana mendedikasikan dirinya tanpa pamrih dan tanpa mengenal waktu dan umur menjadi bagian terdepan dalam memperjuangkan keselamatan masyarakat ditengah pandemi COVID-19.
Sosok lain adalah, Pasarabba, yang mendapatkan penghargaan Kalpataru atas upayanya melestarikan tanaman Magrove.
Menurut dia, sangat jarang orang mendapatkan Kalpataru di kota besar, biasanya yang mendapatkan penghargaan itu orang yang mendedikasikan hidupnya di hutan dan gunung, sementara Kota Makassar tidak memiliki hutan dan gunung.
"Kota Makassar hanya punya tanaman Mangrove, maka pantas diberikan penghormatan. Tidak banyak yang tahu ada anak kita umur belasan sudah juara menembak, begitu pun Rahmat (juara angkat besi Olimpiade). Kami ingin mengangkat orang berdedikasi untuk Makassar," tuturnya menambahkan.
Dari pantauan upacara penaikan bendera Merah Putih di Anjungan Pantai Losari di ikuti seluruh perwakilan jajaran Organisasi Perangkat Daerah, Perusda, Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Perhubungan dan dihadiri tokoh dan tamu undangan lainya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.