UIN Datokarama: Mahasiswa penerima KIP harus selesai tepat waktu

id UIN Palu,UIN Datokarama,Bidikmisi,KIP Kuliah,Abdul Wahab

UIN Datokarama: Mahasiswa penerima KIP  harus selesai tepat waktu

Mahasiswa angkatan 2017 yang tercatat sebagai penerima Bidikmisi atau KIP Kuliah, mengikuti kegiatan pelatihan kepemimpinan, di Sigi. (ANTARA/Muhammad Hajiji)

Palu (ANTARA) - Kepala Bagian Akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu H Abdul Wahab MPd, mengemukakan mahasiswa penerima bantuan biaya pendidikan Bidikmisi atau Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah harus menyelesaikan pendidikan strata satu (S1) tepat waktu.

"Iya, karena Bidikmisi atau KIP Kuliah hanya membiayai delapan semester dalam proses perkuliahan untuk mendapat gelar sarjana pada jenjang strata satu," ucap Abdul Wahab, di Palu, Minggu.

Abdul Wahab menerangkan Bidikmisi atau KIP Kuliah adalah program nasional pemerintah yang salah satu tujuannya untuk membantu meringankan biaya kuliah bagi masyarakat atau generasi muda yang berprestasi, namun memiliki keterbatasan ekonomi.

Oleh karena itu, sebut dia, bagi mahasiswa UIN Datokarama Palu yang menerima Bidikmisi atau KIP Kuliah agar memanfaatkan peluang tersebut untuk menyelesaikan pendidikan S1 tepat waktu.

Abdul Wahab menguraikan berdasarkan data akademik terdapat sekitar 40 mahasiswa angkatan 2017 yang tercatat sebagai penerima bidikmisi telah menyelesaikan S1 tepat waktu, bahkan 40 mahasiswa tersebut mendapat nilai atau Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) di atas 3,00.

"Penerima Bidikmisi atau KIP Kuliah tahun 2017 sebanyak 114 orang. Yang sudah selesai tepat waktu atau delapan semester sebanyak 40 orang dengan nilai 3,00 lebih," ungkap Wahab.

Ia menguraikan 114 orang mahasiswa angkatan masuk tahun 2017 sebagai penerima Bidikmisi, setiap orang menerima biaya pendidikan senilai Rp6,6 juta/semester, mulai semester satu hingga semester delapan.

"Selama delapan semester, setiap mahasiswa penerima Bidikmisi mendapat bantuan senilai Rp52 juta lebih," katanya.

Dia menyebut secara umum anggaran bantuan Bidikmisi atau KIP Kuliah untuk 114 mahasiswa tersebut selama delapan semester mencapai Rp6 miliar lebih.

"Ini sebagai wujud komitmen dan keberpihakan negara dalam memberikan akses kepada masyarakat menengah ke bawah untuk dapat mengenyam pendidikan di perguruan tinggi," sebutnya.

Dengan total anggaran tersebut, 114 mahasiswa tidak hanya kuliah, mereka juga diberikan pendampingan untuk peningkatan kapasitas secara intelektual dan keterampilan meliputi kegiatan English Camp, soft skill, kajian kitab kuning, penulisan karya ilmiah, kewirausahaan, laboratorium ibadah, digital skill, dan kepemimpinan.

"Semua kegiatan tersebut telah terlaksana dan ke-114 mahasiswa penerima Bidikmisi ini mengikuti kegiatan tersebut dengan baik," ucapnya.