Palu percepat penuntasan pembangunan hunian tetap bagi penyintas bencana

id hunian penyintas bencana palu,rehabilitasi rekonstruksi palu,penanganan dampak bencana

Palu percepat  penuntasan pembangunan hunian tetap bagi penyintas bencana

Suasana hunian tetap bagi penyintas bencana di kawasan relokasi Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga, Kota Palu, Sulawesi Tengah. (ANTARA/Moh Ridwan)

Palu (ANTARA) - Pemerintah Kota Palu di Provinsi Sulawesi Tengah berupaya mempercepat penuntasan pembangunan hunian tetap bagi penyintas bencana gempa, tsunami, dan likuefaksi pada 28 September 2018.

Wali Kota Palu Hadianto Rasyid di Kota Palu, Senin, mengatakan bahwa dalam enam bulan terakhir pemerintah kota antara lain mengurus penyediaan lahan untuk pembangunan hunian tetap penyintas bencana serta memilih lokasi relokasi penyintas bencana di Kelurahan Tondo dan Kelurahan Talise Valangguni.

Selain itu, menurut dia, pemerintah kota mengurus pembebasan lahan untuk membangun hunian tetap (huntap) bagi penyintas bencana di Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu.

"Tugas pemerintah kota dan pemerintah provinsi adalah menyiapkan lahan," kata Hadianto, menambahkan, pembangunan hunian tetap bagi penyintas bencana dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Ia menjelaskan pula bahwa pemerintah kota mengupayakan proses rehabilitasi dan rekonstruksi bagian wilayah yang terdampak bencana tidak memunculkan masalah lahan serta perselisihan dalam masyarakat.

"Jangan sampai huntap sudah di bangun, lalu masyarakat mempersoalkan lahan," katanya.

"Dana yang digunakan membangun infrastruktur ini bersumber dari Bank Dunia, dan Bank Dunia tidak ingin timbul selisih paham di tengah masyarakat, dan kami pemerintah juga tidak menginginkan hal itu terjadi. Kita harus saling mendukung agar proses rehab-rekon berjalan dengan baik," ia menambahkan.

Ia mengemukakan bahwa Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah memberikan dukungan dana Rp37 miliar kepada Pemerintah Kota Palu untuk mempercepat pemulihan bagian wilayah yang terdampak bencana.

Dana itu, menurut dia, rencananya digunakan untuk membebaskan lahan yang diperlukan untuk membangun hunian tetap bagi penyintas bencana dan membangun jembatan.

"Semoga apa yang telah direncanakan ini berproses dengan baik, karena masih banyak warga penyintas tinggal di huntara (hunian sementara)," kata Hadianto.