Kapolri apresiasi kerja Satgas Madago Raya tindak tegas MIT Poso
Jakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengapresiasi kinerja Satgas Madago Raya dalam menindak buronan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, hingga menindak tegas pimpinannya Ali Kalora.
Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa, Kapolri Sigit mengatakan upaya tersebut sebagai wujud hadirnya TNI-Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat dari segala ancaman teror.
"Tindakan tegas terukur telah dilakukan terhadap pimpinan kelompok MIT, diharapkan seluruh upaya dalam menjaga keamanan dan ketertiban dari ancaman kelompok teror dapat menjadi ladang amal bagi kami semua," kata Sigit saat memimpin pengarahan kepada Satgas Operasi Madago Raya, bersama dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Bandara Kasiguncu, Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), Selasa.
Jenderal bintang empat itu menekankan kepada seluruh personel Madago Raya untuk terus melakukan pengejaran terhadap empat orang sisa dari kelompok teror yang masuk daftar pencarian orang (DPO).
Setelah Satgas Madago Raya menindak tegas pimpinan MIT Poso Ali Kalora dalam kontak senjata pada Sabtu (18/9) lalu di Desa Astina Kecamatan Torue Kabupaten Parigi Moutong, Sulteng.
Selain Ali Kolora, dalam kontak senjata tersebut juga menewaskan satu orang lainnya bernama Jaka Ramadhan.
Setelah menindak Ali Kalora, kini MIT tersisa empat orang, yakni Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Mukhlas, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang, dan Suhardin alias Hasan Pranata.
"Pertahankan kinerja yang sudah baik ini, lakukan penegakan hukum secara profesional dan proporsional terhadap target yang tersisa," ujar Sigit.
Mantan Kabareskrim Polri mengingatkan, ke depannya TNI-Polri harus terus memperkuat dan meningkatkan sinergitas serta soliditas untuk memberikan kepastian keamanan dan ketenangan terhadap masyarakat.
Sigit juga menegaskan, negara tidak boleh kalah dari kelompok intoleran dan terorisme, tidak ada tempat bagi kelompok yang berusaha memecah belah persatuan dan kesatuan NKRI di bumi nusantara.
"Saya akan senantiasa berkomitmen untuk memberikan "reward" kepada personel yang berdedikasi tinggi dalam pelaksanaan tugas dalam menjaga kamtibmas dari segala bentuk gangguan dari kelompok MIT," kata Sigit.
Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa, Kapolri Sigit mengatakan upaya tersebut sebagai wujud hadirnya TNI-Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat dari segala ancaman teror.
"Tindakan tegas terukur telah dilakukan terhadap pimpinan kelompok MIT, diharapkan seluruh upaya dalam menjaga keamanan dan ketertiban dari ancaman kelompok teror dapat menjadi ladang amal bagi kami semua," kata Sigit saat memimpin pengarahan kepada Satgas Operasi Madago Raya, bersama dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Bandara Kasiguncu, Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), Selasa.
Jenderal bintang empat itu menekankan kepada seluruh personel Madago Raya untuk terus melakukan pengejaran terhadap empat orang sisa dari kelompok teror yang masuk daftar pencarian orang (DPO).
Setelah Satgas Madago Raya menindak tegas pimpinan MIT Poso Ali Kalora dalam kontak senjata pada Sabtu (18/9) lalu di Desa Astina Kecamatan Torue Kabupaten Parigi Moutong, Sulteng.
Selain Ali Kolora, dalam kontak senjata tersebut juga menewaskan satu orang lainnya bernama Jaka Ramadhan.
Setelah menindak Ali Kalora, kini MIT tersisa empat orang, yakni Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Mukhlas, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang, dan Suhardin alias Hasan Pranata.
"Pertahankan kinerja yang sudah baik ini, lakukan penegakan hukum secara profesional dan proporsional terhadap target yang tersisa," ujar Sigit.
Mantan Kabareskrim Polri mengingatkan, ke depannya TNI-Polri harus terus memperkuat dan meningkatkan sinergitas serta soliditas untuk memberikan kepastian keamanan dan ketenangan terhadap masyarakat.
Sigit juga menegaskan, negara tidak boleh kalah dari kelompok intoleran dan terorisme, tidak ada tempat bagi kelompok yang berusaha memecah belah persatuan dan kesatuan NKRI di bumi nusantara.
"Saya akan senantiasa berkomitmen untuk memberikan "reward" kepada personel yang berdedikasi tinggi dalam pelaksanaan tugas dalam menjaga kamtibmas dari segala bentuk gangguan dari kelompok MIT," kata Sigit.