HIPMI: Era anak muda berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi
Palu (ANTARA) - Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Mardani H. Maming mengatakan saat ini merupakan era anak muda untuk berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, bahkan negara.
"Kita boleh tertinggal satu tahap dari investor luar negeri. Akan tetapi, kita harus mencontoh sehingga itu menjadi ilmu bagi kita untuk segera mempersiapkannya bagi kemajuan daerah maupun negara karena sudah banyak sejarah menyebutkan bahwa pengusaha muda mampu melakukan itu," kata Mardani di Palu, Kamis (24/2) malam.
Pada acara pengukuhan Badan Pengurus Daerah (BPD) HIPMI Sulawesi Tengah (Sulteng) periode 2021—2024, Mardani menyebutkan saat ini keunggulan Provinsi Sulteng sebagai sumber penghasil nikel terbesar menjadi modal bagi masyarakat dan pemerintah setempat untuk menyiapkan berbagai infrastruktur pendukung yang fokus pada bidang pendidikan.
Menurut mantan Bupati Tanah Bumbu dua periode itu, bidang pendidikan akan menjadi salah satu penghasil sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni untuk mengelola kekayaan alam yang sudah dianugerahkan kepada provinsi ini.
Hal itu menjadi penting, kata Mardani, karena saat ini meskipun Sulteng menjadi sumber nikel, rata-rata pabriknya bukan dimiliki oleh pengusaha lokal atau nasional, melainkan investor luar negeri.
"Ini adalah modal untuk Sulteng lewat pendidikanlah, kita bisa menyejahterakan masyarakat yang tidak mampu untuk memiliki harapan hidup yang sejahtera," ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa pendapatan asli daerah (PAD) yang terus meningkat dalam jumlah besar sudah seharusnya untuk memperhatikan secara serius nasib para petani di provinsi ini.
"Dalam memperhatikan nasib petani, tidak selesai sekadar membangun sumber pembibitan pertanian, tetapi juga butuh SDM, irigasi, dan pupuk. Itulah yang saya kerjakan selama memimpin dua periode di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan," ujarnya seraya.
Sementara itu, Ketua BPD HIPMI Sulteng Nadir Badjamal mengatakan bahwa saat ini peluang besar berpihak pada kaum muda atau yang dikenal sebagai era bonus demografi dengan masyarakat berusia produktif.
Menurut Nadir, segala jenis usaha saat ini mulai dikuasai oleh kaum muda, bahkan di tubuh pemerintahan, anak muda juga telah mampu membangun kepercayaan yang besar untuk menduduki posisi yang strategis.
"Ini artinya kesempatan itu untuk memanfaatkan peluang ini harus dilakukan sebaik-baiknya, dan itu yang kita harapkan," katanya.
Nadir mengakui tugas kaum muda untuk membawa Indonesia menjadi maju masih banyak karena saat ini kaum muda yang sudah mampu berkontribusi besar untuk negara masih sebesar 3 persen.
"Pada negara-negara tetangga, pertumbuhan yang dipicu oleh anak muda telah mencapai 5 persen," ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya berkomitmen penuh untuk bermitra bersama Pemerintah Provinsi Sulteng dalam mengembangkan berbagai usaha yang memiliki potensi besar bagi kemajuan daerah, terlebih dalam menyambut keberadaan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Pulau Kalimantan.
"Mari selalu konsisten dan komitmen, kita tahu bahwa IKN dekat dengan provinsi ini sehingga perlu diwujudkan Sulteng sebagai daerah penyangga dan itu adalah kesempatan," kata Nadir.
"Kita boleh tertinggal satu tahap dari investor luar negeri. Akan tetapi, kita harus mencontoh sehingga itu menjadi ilmu bagi kita untuk segera mempersiapkannya bagi kemajuan daerah maupun negara karena sudah banyak sejarah menyebutkan bahwa pengusaha muda mampu melakukan itu," kata Mardani di Palu, Kamis (24/2) malam.
Pada acara pengukuhan Badan Pengurus Daerah (BPD) HIPMI Sulawesi Tengah (Sulteng) periode 2021—2024, Mardani menyebutkan saat ini keunggulan Provinsi Sulteng sebagai sumber penghasil nikel terbesar menjadi modal bagi masyarakat dan pemerintah setempat untuk menyiapkan berbagai infrastruktur pendukung yang fokus pada bidang pendidikan.
Menurut mantan Bupati Tanah Bumbu dua periode itu, bidang pendidikan akan menjadi salah satu penghasil sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni untuk mengelola kekayaan alam yang sudah dianugerahkan kepada provinsi ini.
Hal itu menjadi penting, kata Mardani, karena saat ini meskipun Sulteng menjadi sumber nikel, rata-rata pabriknya bukan dimiliki oleh pengusaha lokal atau nasional, melainkan investor luar negeri.
"Ini adalah modal untuk Sulteng lewat pendidikanlah, kita bisa menyejahterakan masyarakat yang tidak mampu untuk memiliki harapan hidup yang sejahtera," ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa pendapatan asli daerah (PAD) yang terus meningkat dalam jumlah besar sudah seharusnya untuk memperhatikan secara serius nasib para petani di provinsi ini.
"Dalam memperhatikan nasib petani, tidak selesai sekadar membangun sumber pembibitan pertanian, tetapi juga butuh SDM, irigasi, dan pupuk. Itulah yang saya kerjakan selama memimpin dua periode di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan," ujarnya seraya.
Sementara itu, Ketua BPD HIPMI Sulteng Nadir Badjamal mengatakan bahwa saat ini peluang besar berpihak pada kaum muda atau yang dikenal sebagai era bonus demografi dengan masyarakat berusia produktif.
Menurut Nadir, segala jenis usaha saat ini mulai dikuasai oleh kaum muda, bahkan di tubuh pemerintahan, anak muda juga telah mampu membangun kepercayaan yang besar untuk menduduki posisi yang strategis.
"Ini artinya kesempatan itu untuk memanfaatkan peluang ini harus dilakukan sebaik-baiknya, dan itu yang kita harapkan," katanya.
Nadir mengakui tugas kaum muda untuk membawa Indonesia menjadi maju masih banyak karena saat ini kaum muda yang sudah mampu berkontribusi besar untuk negara masih sebesar 3 persen.
"Pada negara-negara tetangga, pertumbuhan yang dipicu oleh anak muda telah mencapai 5 persen," ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya berkomitmen penuh untuk bermitra bersama Pemerintah Provinsi Sulteng dalam mengembangkan berbagai usaha yang memiliki potensi besar bagi kemajuan daerah, terlebih dalam menyambut keberadaan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Pulau Kalimantan.
"Mari selalu konsisten dan komitmen, kita tahu bahwa IKN dekat dengan provinsi ini sehingga perlu diwujudkan Sulteng sebagai daerah penyangga dan itu adalah kesempatan," kata Nadir.