Pemprov Sulteng dorong eksportir ikan tuna Donggala gunakan PEB

id Tuna, eksportir, ppi donggala, perikanan, Abdul Rasyid,Sulteng

Pemprov Sulteng  dorong eksportir ikan tuna Donggala gunakan PEB

Ilustrasi- Pekerja mengangkat ikan tuna kualitas ekspor yang telah dibekukan ke atas truk untuk diangkut ke Makassar di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Kamis (26/10/2017). ANTARA/Basri Marzuki

Palu (ANTARA) -

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mendorong pengusaha/eksportir ikan tuna di Kabupaten Donggala menggunakan sistem Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) supaya lebih aman dalam proses pengiriman.
"Kami mendorong eksportir di kabupaten ini sudah saatnya menggunakan PEB Sulteng," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pelabuhan Perikanan Wilayah 1 Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Donggala Abdul Rasyid yang dihubungi dari Palu, Rabu.
Ia mengemukakan, pasar ekspor ikan tuna asal Donggala menyasar Jepang dan telah dilakukan uji coba pertama kali di tahun 2021 yang menggunakan PEB penerbangan wilayah setempat.
Akan tetapi, hal itu hanya bersifat sementara. Sebab kesulitan dengan jadwal penerbangan akibat COVID-19 yang masih berkepanjangan, agar kegiatan ekspor tetap berlanjut, maka pengusaha memilih menggunakan rute Sulteng-Makassar-Jepang menggunakan PEB Sulawesi Selatan.
Ekspor semacam itu, katanya, tidak begitu menggembirakan, sebab devisa dari ekspor tidak masuk ke Sulteng. Karena itu, pihaknya telah melakukan penjajakan kembali bersama Bea Cukai untuk memulai dan dapat mengeluarkan PEB Penerbangan, pascaDKP Sulteng gagal mengekspor dua kali ikan tuna Donggala ke Jepang.
"PEB harus keluar di Sulteng. Kami mulai menjajaki dengan Bea Cukai karena saat itu sempat dua kali gagal mengekspor akibat PEB tidak keluar, tapi saat ini sudah mulai diperbaiki dan ekspor selanjutnya dipastikan menggunakan PEB Sulteng, dan disesuaikan dengan jadwal penerbangan," kata Rasyid menuturkan.
Berdasarkan data produksi pusat informasi pelabuhan perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), hasil tangkap nelayan yang masuk di PPI Donggala jarang mengecewakan.
Dari target yang diberikan, PPI Donggala termasuk daerah dengan hasil perikanan yang selalu melebihi target/surplus.
"Itu artinya produksi ikan di wilayah perairan Kabupaten Donggala terbilang melimpah," ucap Rasyid.
Berdasarkan data nilai produksi pada Februari 2020, dari sektor perikanan mencapai Rp4,149 miliar, sedangkan Bulan Maret tahun yang sama, terjadi peningkatan Rp5,525 miliar.
Ia mengemukakan, tuna yang dihasilkan di Kabupaten Donggala adalah tuna dari hasil pancing tangan. Rata-rata setiap bulan, tuna yang didaratkan di PPI Donggala mencapai 40 tonton yang terbagi dalam tiga kategori, grade A plus, grade A, grade B dan grade D.
"Gradenya ini menentukan pasar mana yang akan dituju, grade A plus pasti akan ke Jepang untuk biasanya makan mentah, Singapura dan Korea grade A atau bisa di bawahnya, sedangkan grade B akan ke Pasar nasional antarprovinsi," demikian Rasyid.